Gelang Tali Jadi Tren, Pengrajin Asal Jombang Kebanjiran Order

Foto : Taufiqurrahman pemilik Gelang tali warga Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang, Senin (22/8/2022)./Karimatul Maslahah/
  • Whatsapp

DIWEK, KabarJombang.com – Indonesia memang dikenal sebagai salah satu negara kreatif penghasil aneka kerajinan. Kerajinan tersebut mulai dari produk kriya sampai perhiasan dan aksesoris etnik yang unik banyak ditemukan di negeri ini.

Dalam setahun terakhir, tren gelang tali warna-warni nan etnik muncul lagi di masyarakat, khususnya kalangan remaja dan anak muda.

Baca Juga

Taufiqurrahman, pemilik Gelang di Kabupaten Jombang, pun mengakuinya. “Sejak tahun lalu setelah pandemi, permintaan meningkat,” jelasnya pada Senin (22/8/8/2022).

Kreasi gelang tali ini, Taufiq menjual dengan harga Rp 10 ribu sampai Rp 125 ribu per buah. Taufiq mengatakan, variasi harga tersebut tergantung pada motif dan tingkat kerumitannya. Semua gelang buatannya bermotif anyaman, berbahan prusik dan paracord, sehingga ukurannya lebih tebal dibanding gelang tali biasa.

“Yang harga puluhan ribu itu juga model anyaman, tapi pakai shuckle atau semacam penyambung gelang yang terbuat dari bahan metal,” jelas Taufiq.

Ia mengaku bisa menjual lebih dari 50 buah gelang tiap bulan. Bahkan, bila sedang ramai pesanan, penjualannya bisa menembus hingga 90 buah gelang per bulan.

“Pelanggan datang dari berbagai kalangan. Lalu lama kelamaan merambat ke seluruh Pulau Jawa dan sekarang mulai ada pesanan di luar Pulau Jawa hingga luar negeri,” tuturnya.

Ciri Khas gelang tali memperkokoh branding gelang tali handmade sempat jadi tren di awal tahun 2000-an. Sebagian besar remaja pada masa itu berlomba-lomba memperbanyak koleksi gelang tali di tangannya. Dan ternyata tren ini berulang kembali sekitar setahun lalu.

Selain adanya tambahan aneka aksesoris, motif gelang tali handmade saat ini juga lebih beragam. Baik dari segi warna maupun dari motif anyaman. Taufiq mengatakan, tren warna yang ada sekarang ini lebih ke warna-warna soft.

“Dulu, gelang tali ini kan hanya booming di kalangan para remaja, khususnya remaja laki-laki. Nah, sekarang pasarnya juga makin luas, maka modelnya juga harus menyesuaikan,” ungkapnya.

Kesesuaian model gelang tali dan target pasar sangat penting menurut Taufiq. Pasalnya, belakangan, makin banyak pelaku usaha yang terjun ke bisnis gelang tali handmade. Dengan adanya kesesuaian antara model dan target pasar bisa jadi fokus bisnis dan membuat ciri khas tersendiri.

“Seperti milik saya ini menggunakan bahan prusik dan paracord. Mungkin kalau model gelang anyaman sudah banyak yang bikin. Tapi kalau dengan dua bahan itu masih jarang. Sekarang pinter-pinter cari celah aja,” tutur Taufiq.

Baginya pemilihan bahan gelang penting dalam membangun image branding. Taufiq bilang penggunaan bahan tertentu juga untuk menghindari kesan mainstream.

“Kalau saya pakai bahan gelang yang seperti biasa nanti tidak ada yang spesial. Jadi saya memakai tali prusik dan paracord,” pungkasnya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait