Cara Beternak Ayam Kampung, Modal Kecil Hasil Menguntungkan

Ilustrasi ternak ayam kampung. (Istimewa).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Adanya peningkatan permintaan pasar terhadap ayam kampung yang cukup tinggi, tentu memberikan peluang usaha bagi Anda. Salah satunya adalah budidaya ayam kampung.

Apalagi usaha ini sampai sekarang masih sangat menjanjikan. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin menekuni usaha ini, ada beberapa cara beternak ayam kampung yang mudah untuk dilakukan yaitu dengan memilih bibit yang berkualitas.

Baca Juga

Cara beternak ayam kampung selain menentukan bibit ayam yang berkualitas juga potensial. Maka Anda harus waspada terhadap penyakit, dengan cara menjaga kebersihan kandang. Untuk melakukan budidaya ayam kampung, Anda juga bisa sesuaikan dengan kondisi cuaca di lingkungan sekitar Anda.

Terdapat beberapa cara beternak ayam kampong kampung yaitu dengan sistem semi intensif, di mana ayam jantan dan betina akan dikawinkan. Namun jika Anda berada di pedesaan dengan pekarangan yang luas, maka Anda bisa mencoba sistem umbaran.

Cara beternak ayam kampung yang benar dapat memberikan kualitas baik, sehat, dan ayam kampung dapat menghasilkan telur dan daging yang bergizi.

Berikut ini cara beternak ayam kampung yang dirangkum dari berbagai sumber.

Meski harga telur ayam semakin mahal, namun bagi para peternak belum merasakan keuntungannya. Dengan tingginya harga pakan ayam, peternak pun menyiasatinya dengan mencampur pakan ayam dengan nasi kering.

  1. Fokus menentukan arah usaha

Cara beternak ayam kampung yang bisa dilakukan bagi Anda selaku pemula adalah, tentukan arah usaha peternakannya. Apakah Anda ingin fokus untuk bisnis ayam pedaging atau petelur. Hal ini dilakukan, sehingga dalam memilih bibit, bisa sesuai dengan apa yang diinginkan.

Hal ini adalah langkah pertama yang harus dilakukan, sehingga hasil dari ternak bisa optimal. Beberapa kesalahan kerapa peternak lakukan adalah tidak memisahakan bibit ayam kampung sesuai dengan tipe perkembangannya.

Oleh karena itu, Anda jangan sampai menukar sistem pemeliharaan, karena bisa berdampak langsung terhadap biaya pemeliharaan.

  1. Pemilihan bibit yang berkualitas

Setelah Anda menentukan fokus usaha yang akan dijalani, maka cara beternak ayam kampung selanjutnya bisa dimulai dengan pemilihan bibit yang berkualitas.

Anda harus mencari bibit ayam kampung, pada peternak yang sudah terkenal juga terpercaya, menghindari kualitas yang berdampak buruk pada usah. Adapun ciri-ciri dari bibit ayam yang berkualitas adalah menetas di waktu yang tepat, mata cerah dan lebih bersinar, mampu berdiri dengan tegap dan lincah, serta tidak memiliki kecacatan fisik.

  1. Persiapan kandang

Cara beternak ayam kampung selanjutnya setelah Anda menemukan bibit yang berkualitas, maka langkah selanjutnya yang bisa dilakukan yaitu mempersiapkan kandang. Kandang ini akan berfungsi sebagai tempat di mana ayam dapat di ternak.

Pilihlah lokasi ternak atau kandang yang tak jauh dari tempat tinggal Anda, agar lebih aman juga mudah untuk diawasi. Anda bisa membuat kandang tertutup yang mengelilingi lokasi, agar ayam tidak berkeliaran.

Selalu perhatikan dinding kandang yang dibuat rapat, agar tidak bisa dimasuki hewan liar seperti anjing atau hewan buas lainnya. Setelah kandang yang dibuat siap, maka anda bisa langsung memulai tahapan budidaya, juga dibersihkan menggunakan pestisida agar terhindar parasit juga hama yang berbahaya.

  1. Jaga kebersihan kandang 

Cara beternak ayam kampung selanjutnya, adalah selalu menjaga kebersihan kandang, yang bertujuan agar ayam kampung tidak mudah terserang penyakit yang bisa menghambat proses tumbuh kembang dari ayam kampung. Rutinlah membersihkan kandang seminggu sekali, atau 2 kali untuk memastikan usaha yang dibuat tidak terancam penambahan biaya penanganan. Anda juga bisa memanfaatkan kotoran dari ayam untuk dijadikan pupuk kandang pada tanaman.

  1. Perhatikan makanan

Cara beternak ayam kampung juga bisa dilakukan dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Meskipun ayam kampung bisa diberi makan sembarangan, namun ada baiknya untuk Anda tetap memberikan makan secara teratur dan memberikan makanan yang menyehatkan.

Tidak hanya manusia yang membutuhkan vitamin bagi kesehatan, namun hewan juga membutuhkan hal serupa. Oleh karena itu, Anda bisa memberikan vitamin yang diperlukan agar ayam kampung bisa terhindar dari segala jenis penyakit.

  1. Waspada penyakit

Cara beternak ayam kampung selanjutnya yaitu waspadai penyakit, yang bisa kapan saja menyerah ayam yang sedang diternak. Meski memiliki sistem imun yang tinggi dibanding jenis ayam yang lainnya, namun berbagai macam penyakit bisa menyerang seperti influenza, diare, dan lainnya. Apalagi saat musim kemarau, maka penularan penyakit bisa melalui udara, sedangkan saat penghujan penularan bisa melalui air minum.

  1. Sistem umbaran

Cara beternak ayam kampung yang cukup populer dilakukan oleh peternak ayam adalah dengan sistem umbaran, yang pada dasarnya tidak ada ketentuan untuk bentuk kandang. Sistem umbaran yang dilakukan ini, hanya bertujuan untuk bisa melindungi ayam dari dinginnya malam dan tangan-tangan jahil.

Sistem umbaran memungkinkan ayam lepas secara liar saat pagi hari, namun ketika sore menjelang bisa dimasukkan dalam kandang. Akan tetapi cara ini tidak cocok dilakukan di daerah perkotaan, namun bisa Anda lakukan di desa-desa yang masih huniannya masih memiliki pekarangan luas. Cara ini membuat Anda selaku peternak lebih hemat dalam memberikan pakan dan perawatan harian.

Ayam biasanya akan mencari tambahan pakan sendiri, sehingga biaya makan yang Anda keluarkan tidak terlalu banyak. Sehingga kelemahan dari sistem ini adalah, produktivitas sangat rendah. Perkawinan pada ternak ayam kampung sistem umbaran bisa dilakukan secara alami, dan ayam juga bisa mengerami telurnya sendiri hingga menetas dan memelihara anak-anak mereka.

  1. Sistem semi intensif

Cara beternak ayam kampung berikutnya adalah sistem semi intensif, yang biasanya menggunakan kandang namun tipe pekarangan.

Cara ini cocok Anda lakukan diperkotaan, karena kandang akan dipagari yang memungkinkan ayam tidak bisa keluar dari lingkungan kandang. Dalam sistem ini, perkawinan ayam memanfaatkan kandang koloni. Kandang ini biasanya memiliki ukuran luas sekitar 1×2 meter, dengan tinggi 0.75-100 cm.

Umumnya kandang sebesar ini, bisa dihuni oleh 6 induk betina dan 1 ekor jantan, yang kemudian dikawini pejantan.

Membutuhkan tiga hari sejak kawin, agar telur yang dihasilkan bisa dipastikan fertil atau bisa menetas. Adapun telur yang dihasilkan dalam kandang koloni segera dikeluarkan dan diambil untuk dierami indukan lain. Tak hanya ayam, namun bisa juga dierami unggas lain seperti entog atau bisa menggunakan inkubator.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait