KABARJOMBANG.COM – Menipisnya buah durian di tahun 2017, karena pohonnya tak berbuah, tak menyurutkan warga pecinta buah khas Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang ini, untuk berburu pada sisa-sisa pohon yang masih memunculkan buah berduri tajam.
Seperti yang dirasakan Sapta (35) salah seorang pecinta durian asal Kecamatan Bareng. Meski mendapat kabar bahwa banyak pohon durian asli Wonosalam yang tak berbuah, dirinya masih tetap nekad untuk menaiki pegunungan demi mendapatkan buah berasa legit dan manis pahit itu.
“Memang dari banyak penjual mengatakan bahwa pohohnya banyak yang tak berbuah. Tapi kita tetap coba untuk mencarinya,” celetuknya saat ditemui, Minggu (23/11/2017).
Harga yang sedikit melonjak, tak menjadi persoalan penting bagi Erik (20) salah satu pecinta buah berkulit duri ini. Menurutnya, kenaikan harga durian memang tak berpengaruh begitu penting baginya. Sebab buah tersebut, hanya berbuah sekali selama setahun.
“Kalau durian yang naik tak begitu masalah. Kan kita makannya cuma setahun sekali. Toh saya juga pecinta durian,” celetuk warga asal Desa Surodinawan Kecamatan Pralon Kabupaten Mojokerto ini kepada KabarJombang.com.
Sementara itu, Sampio (45) salah satu pedagang durian yang masih bertahan mengatakan, Mahalnya harga durian diakibatkan minimnya pasokan durian. Ini disebabkan banyaknya pohon yang tak berbuah akibat cuaca yang tak menentu. Namun, menurutnya, meski harga durian mengalami kenaikan, banyak pencari buah durian asli Wonosalam yang masih memburunya.
“Meski mahal tetapi masih banyak pembeli yang mencarinya. Justru kabar tak berbuahnya buah durian asli Wonosalam membuat mereka penasaran dan mencarinya disini,” ujar warga Desa/Kecamatan Wonosalam ini.
Naiknya harga durian Wonosalam, lanjut Sampio, hanya berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per buahnya. Sehingga kenaikanya hanya sedikit. “Jika biasaya buah yang berukuran besar hanya Rp 80 ribu, kini bisa mencapai Rp 100 ribu. Harga berdasarkan ukuran dan rasa,” katanya.
Meski begitu, hingga saat ini dirinya mengaku masih kekurangan buah untuk dijual. Pasalnya semakin berkurangnya buah durian, justru pembeli alias pecinta durian semakin meningkat. “Buahnya sedikit. Namun pembelinya banyak,” pungkasnya. (aan)