TEMBELANG, KbarJombang.com – Kenaikan harga komiditi jagung dipasaran beberapa waktu ini tak membuat para penjual nasi ampok (nasi jagung) di Dusun Kalijaring, Desa Kalikejambon, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, lungset.
Indah pemilik warung nasi ampok di wilayah Dusun Kalijaring mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut. Ia mengaku tetap menjual nasi jagung yang menjadi andalan masakannya itu.
“Iya memang ada kenaikan harga jagung, tapi tidak masalah dan tetap jualan nasi ampok seperti biasanya,” tuturnya pada KabarJombang.com Rabu (18/8/2021).
Kenaikan harga jagung tersebut sudah dirasakan Indah hampir satu bulan ini. Menurutnya harga jagung terus merangkak naik tetapi dianggapnya merupakan hal yang wajar karena musim panen jagung belum tiba.
“Kalau kenaikan jagung sudah lumayan lama, biasanya kalau normalnya beli satu saknya Rp 200 ribu, sampai sekarang ada kenaikan hingga Rp 30 ribuan,” jelasnya.
Tak ayal jika kenaikan jagung tersebut oleh beberapa orang melampauai harga beras yang menjadi makanan pokok sehari-harinya.
“Iya kata orang-orang juga begitu, karena memang harganya lebih mahal daripada beras. Tapi gapapa karena saya jualannya ini ya ikuti saja,” terangnya.
Meskipun demikian, Indah lantas tidak merubah atau menaikkan harga nasi ampoknya karena tidak terlalu mempermasalahkan kenaikan harga jagung.
“Tetap kok, tidak saya naikkan. Per porsinya tetap Rp 6 ribu dan buka seperti biasanya,” Indah memungkasi.
Untuk membuat nasi ampok sendiri dengan bahan dasar jagung membutuhkan bijian jagung kering yang seharusnya diselep/dihaluskan hingga halus atau sesuai selera pembuat nasi ampok.