JOMBANG, KabarJombang.com- Blendong merupakan jajanan pasar yang terbuat dari jagung rebus yang dicampur parutan kelapa. Saat ini blending cukup langka ditemukan karena sudah jarang yang membuat dan menjajakannya.
Langkanya jajanan blendong ini dibuktikan saat tim KabarJombang.com mencoba menelusuri di salah satu pasar di Kabupaten Jombang. Di Pasar Pon Jombang hanya ditemukan satu lapak penjual blendong.
Penjual blendong di Pasar Pon ini bernama Muntina (60) yang sudah berjualan sekitar 30 tahun silam. Blendong dagangannya diletakkan dalam ember plastik yang ditutupi daun pisang.
“Saya tahun 1961 dulu sudah ikut ibu saya jualan blendong disini, memang sudah lama. Kalau jualan mulai pukul 04.30 WIB sampai 09.00 WIB. Dulu memang banyak yang jual blendong tapi sekarang sudah jarang,” kata Muntina kepada KabarJombang.com, saat ditemui di Pasar Pon, Minggu (7/2/2021).
Alasan perempuan yang berdomisili di Jelakombo ini tetap berjualan blendong di Pasar Pon karena ia ingin meneruskan usaha orangtuanya dulu.
Dalam menjajakan blendongnya Muntina disetiap harinya memasak sendiri yang membutuhkan waktu sekitar 6 jam mulai dari memisahkan biji jagung dan perendaman. Kemudian jagung direbus hingga biji jagung matang.
Setelah cukup matang, jagung kemudian diangkat dan ditiriskan. Jika sudah cukup dingin, barulah parutan kelapa dicampur hingga merata.
“Ngrebusnya ini lama 6 jam. Saya jualan biasanya bawa blendong ya 5 kilogram tapi kadang juga ndak mesti dan selalu habis,” ujarnya
Dalam memasak blending, Muntina pun masih menggunakan cara-cara tradisional seperti kayu bakar. Perbungkus blendong ia bandrol seharga Rp 2 ribu tetapi pembeli juga bisa request ingin beli berapa.
“Kalau pakai kompor ndak bisa matang, jadi saya masaknya ya pakai kayu bakar terus,” ungkapnya.
Selain berjualan blendong, Muntinah juga berjualan klanting dan beberapa bungkus marning yang diletakkan di lapaknya.