JOMBANG, KabarJombang.com- Pendidikan seksual yang benar untuk anak sangatlah penting. Demikian ini agar anak tidak terjerumus dalam hal-hal yang negatif.
Pendidikan seksual sangatlah mudah didapatkan orangtua pada era sekarang ini. Karena informasi tersebut bisa diakses lewat sosial media kapan saja dan dimana saja.
Pendidikan seksual pada anak memang tidaklah mudah/ Sebab, kebanyakan orangtua merasa bingung, kikuk, dan risih saat membicarakan topik seputar seks. Dilansir dari klikdokter.com berikut tahapan dan cara memberikan edukasi seputar seks pada anak sesuai dengan usianya:
- Usia 0-2 Tahun
Memberikan edukasi dengan memberitau nama dari setiap bagian tubuh yang sensitif. Dengan nama yang sesuai seperti vagina, penis, anus, lubang kencing. Hindari menggunakan istilah seperti “burung”, “titit”, dan sebagainya.
Dan ajarkan anak mengenai perbedaan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Bentuk aktivitas sederhananya adalah mengatakan bahwa ayah adalah laki-laki dan ibu adalah perempuan.
- Usia 2-5 Tahun
Memberikan edukasi bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh sembarang orang seperti dada, perut, penis atau vagina, dan pantatnya. Ajarkan anak bila ada yang menyentuh bagian tersebut, maka anak harus memberitahu orang tuanya.
- Usia 5-8 Tahun
Menjelaskan fungsi reproduksi secara sederhana seperti, laki-laki memiliki sperma, perempuan memiliki sel telur. Sperma yang bertemu sel telur akan menjadi bayi yang tumbuh di perut perempuan dan dilahirkan melalui vagina.
Begitu juga dengn hubungan seks, terutama saat anak sudah masuk sekolah dasar, yang kemungkinan ia akan mendengar kata seks.
Saat ia mengucapkan tersebut, usahakan orangtua tidak panik atau langsung memarahinya, melainkan jelaskan secara perlahan bahwa hubungan seks merupakan peristiwa masuknya penis dalam vagina dan hal tersebut hanya boleh dilakukan oleh orang dewasa dalam hubungan pernikahan.
- Usia 9-12 Tahun
Pada usia ini kenalkan dan jelaskan pada anak mengenai pubertas. Saat memasuki fase ini, anak mungkin akan menunjukkan tanda pubertas seperti pada anak perempuan yang akan mengalami fase payudara mulai membesar dan haid. Sedangkn pada anak laki-laki dengan fase mimpi basah dimana penis mengeluarkan air mani.
Dan tanda lainnya yakni tumbuhnya rambut ketiak dan rambut kemaluan. Untuk mengajarkan hal ini pada anak bisa melalui media lain seperti televisi, buku, atau poster.
- Usia 13-18 Tahun
Pada usia ini orangtua harus terlibat aktif dalam kegiatan harian anak. Ikutilah hobinya atau kegiatan yang digemarinya. Dengan demikian, ia akan lebih nyaman bercerita tentang hal-hal lain, bahkan topik seks. Jadilah sahabat dan pendengar yang baik bagi anak karena dalam fase ini anak umumnya cenderung tertutup.
Oleh sebab itu, pendidikan seks pada anak sangat penting untuk dilakukan, bahkan sejak usia dini dan orang tua berperan penting dalam proses edukasi seks tersebut. Dalam dunia pendidikan pun, mungkin anak juga akan mendapatkan informasi seputar sistem reproduksi dan pendidikan seks.