DIWEK, KabarJombang.com – Di tengah pandemi Covid-19, yang belum mereda. Sejumlah tempat wisata dibuka dengan istilah baru Wisata Tangguh Semeru.
Namun, tidak demikian dengan wisata religi makam presiden RI Ke 4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di komplek Ponpes Tebuireng, Jombang.
Sekretaris Pondok Pesantren Tebuireng, Abdul Gofar mengatakan, wisata religi ini ditutup sejak Maret lalu ketika pandemi Covid-19 menginjak bumi Indonesia. Seketika itu juga para santri dipulangkan ke rumah masing-masing.
“Untuk saat ini kami masih belum ada pandangan kapan di bukanya wisata religi ini. Kami saat ini masih fokus mendatangkan para santri,”ujar Abdul Gofar, Rabu (5/8/2020).
Dikatakan, kasus positif covid di Indonesia, utamanya di Jombang semakin hari kian meningkat. Apalagi wisata religi ini mendatangkan orang dari berbagai daerah bukan hanya Jombang saja. “Tentunya hal ini sangat mengkhawatirkan,”tandasnya.
Menurutnya, walupun new normal dan protokol kesehatan sudah di berlakukan, hal ini tidak menjamin aman. “Karena kadang saja ada yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan,”ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, untuk mencegah adanya kluster baru, wisata religi Makam Gus Dur saat ini belum dibuka. Karena ditakutkan adanya penularan virus. Padahal di pondok pesantren ini sudah melakukan karantina maupun isolasi dan juga tracking.
“Jika kita buka, kan nantinya usaha kita ini sia-sia,”tuturnya.
Selain itu pula, dalam kondisi seperti ini pihak Ponpes Tebuireng, membatasi ruang bertemunya masyarakat dengan anak-anak. Pengaturan salat Jumat yang ada di pondok.
Dampak dengan ditutupnya wisata religi ini yang jelas adalah perekonomian masyarakat yang berjualan menurun. Untuk dibukanya kapan wisata religi ini maka menunggu situasi dan kondisi membaik.
Ditambahkan Abdul Gofar, untuk masyakarat yang ingin mendoakan, saat ini mendoakan nya dari jarak jauh dahulu.
“Sampai saat ini terkait masalah dibukanya wisata religi Gus Dur belum ada juga diskusi dengan pihak Pemerintah Kabupaten Jombang,” pungkasnya