KABARJOMBANG.COM – Slamet (37) seorang Satpam gudang Bulog yang tinggal di Perumahan Tunggorono, Kecamatan/Kabupaten Jombang, ditemukan tewas bersimbah darah, akibat beberapa luka sayatan benda tajam.
Korban ditemukan tak bernyawa di perempatan trafic light Desa Tunggorono, Selasa (17/4/2018) sekitar pukul 20.30 WIB. Diduga, korban dibunuh oleh Erwin Yulianto (33) yang tak lain kakak iparnya sendiri, akibat permasalan keluarga.
Kapolres Jombang AKBP Fadli Widiyanto mengatakan, korban tewas akibat luka sayatan alias digorok di bagian leher menggunakan pisau. “Selain luka di leher, terdapat luka sayat di bagian perut korban hingga usus terburai keluar,” kata Kapolres, Rabu (18/4/2018).
Kapolres menjelaskan kronologi peristiwa tersebut terjadi. Mulanya, sekitar pukul 18.05 WIB, tersangka berangkat menumpang Bus dari Mojokerto menuju Jombang. Satu jam kemudian, korban tiba di Tunggorono. Karena sebelumnya sudah janjian dengan korban, tersangka dijemput dan kemudian diajak ke rumah korban.
Korban yang tak menaruh curiga apapun terhadap tersangka, mengajak keluar tersangka dengan berboncengan sepeda motor jenis Revo bernopol S 6291 JI. “Posisi tersangka dibonceng korban,” jelasnya.
Namun, setibanya di perempatan Tunggorono, Jombang, sekitar 20.20 WIB, tersangka tiba-tiba mengeluarkan pisau yang dibawanya. Sejurus kemudian, tersangka menggorok leher korban. Darah segar pun muncrat di leher korban.
Korban yang masih mengerang kesakitan, membuat tersangka kembali menghujamkan pisau yang digenggamnya. Pisau itu pun bersarang di perut korban. Korban pun roboh bersimbah darah.
Seketika itu, lanjut Kapolres, tersangka kemudian melarikan diri. Warga yang mengetahui adanya pertengkaran yang berujung kematian, langsung melakukan pengejaran. Tak lama kemudian, warga kemudian berhasil menangkap tersangka dan mengamankannya di kediaman Sutrisno, RT setempat.
Selanjutnya, polisi yang tiba di lokasi, sekitar 21.15 WIB, kemudian membawa tersangka ke Polres Jombang, “Saat ini, tersangka kita amankan di Mapolres Jombang. Kita masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Untuk motifnya kita masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini,” pungkasnya. (aan/rief)