KABARJOMBANG.COM – Sebanyak 15 tempat wisata di Kabupaten dinyatakan ditutup oleh pihak Perhutani Jombang. Penutupan ini diakibatkan beberapa penyebab, yakni adanya pengelolaan wisata serta dampak cuaca.
Dari data yang dihimpun dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) wilayah Jombang, tercatat sebanyak 18 tempat wisata ada di wilayah hutan di Kabupaten Jombang. Dari jumlah tempat wisata tersebut, 15 diantaranya resmi ditutup pihak Perhutani.
“Berdasarakan pertimbangan dan hasil evaluasi, memang banyak wisata yang kita tutup hingga saat ini. Penyebabnya ada dua hal, yakni soal perijinan dan cuaca yang tidak menentu,” terang Didik Burhanudin, Junior Manager Bisnis (JMB) Perhutani KPH Jombang, Jumat (15/12/2017).
Sementara itu, tempat wisata yang kini masih dibiarkan beroperasi hanya ada 3 tempat wisata alam. Jika dirinci, 3 tempat wisata tersebut terdapat di Kecamatan Wonosalam dan Kecamatan Mojowarno.
“Tiga tempat wisata yang masih dibuka hingga saat ini yakni, Wisata Alam Sumberboto yang berada di Desa Japanan Kecamatan Mojowarno, Goa Sigolo serta Air Terjun Selolapis di Desa Panglungan Kecamatan Wonosalam. Tiga lokasi ini sampai saat ini masih beroprasi,” ungkap Didik.
Penyebab ditutupnya belasan wisata tersebut, tidak lain akibat adanya pengelolaan wisata yang dianggap kacau serta cuaca ekstrim yang melanda Kabupaten Jombang. Didik mencontohkan, Wisata Bukit Pinus yang berada di Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, sudah dilakukan penutupan sejak bulan Oktober 2017 lalu.
“Lokasi ini terpaksa kita tutup karena tidak adanya ijin serta kekacuan proses pengelolaan yang dilakukan pihak pengelola sesaat sebelum ditutup,” ujarnya.
Meski begitu, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan kapan belasan tempat wisata yang ditutup tersebut bisa kembali dibuka. “Belum bisa dipastikan kapan dibukanya. Yang jelas menunggu semua proses perijinan tempat wisata tersebut selesai dengan baik,” katanya. (aan/kj)