WONOSALAM, KabarJombang.com – Wilayah Kabupaten Jombang kaya akan kuliner serta tempat wisatanya. Terlebih di wilayag Jombang bagian selatan tepatnya di Kecamatan Wonosalam. Di akhir pekan tempat itu selalu menjadi jujukan banyak orang untuk bersantai dan menikmati suasana alam.
Selain dikenal sebagai kampung durian lantaran kelezatan durian bido, Kecamatan Wonosalam juga dikenal akan keberadaan berbagai kafe dengan konsep yang menarik perhatian pelanggan. Seperti kafe di Watu Gudik, tempat nongkrong asyik nuansa alam segar dan berada di tepi aliran sungai yang mengalir.
Tempat nongkrong yang sudah beroperasi sejak tahun 2019 itu, hingga kini tak pernah sepi pengunjung. Seperti yang dikatakan Dimas Wiratama pengelola kafe setempat menyampaikan bahwa, setiap hari cafe miliknya selalu ramai didatangi pengunjung. Lantaran bernuansa alam dan udaranya yang cukup segar.
“Memang pasti ada pengunjung datang setiap harinya, apalagi di akhir pekan kaya gini. Ya mungkin karena kafe watu gudik ini merupakan tempat yang sudah kaya wisata gitu, sebab banyak penghijauan dari beberapa tumbuhan dan tempat nongkrongnya pas di tepi sungai yang indah serta sejuk,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Minggu (22/8/2021).
Dinamakan Watu Gudik, pria yang kerap disapa Dimas itu menyampaikan bahwa dikarenakan terdapat batu besar di pinggir jalan sekitar kafe itu. Sehingga pihaknya berinsiatif untuk memberi nama kafe tersebut dengan Watu Gudik.
Disamping itu, batu-batu yang berada di dalam sungai tersebut ditata rapi hingga terlihat indah dan enak dipandang. Jadi menurut Dimas, berkunjung ke Watu Gudik itu tak hanya menikmati segelas kopi atau es saja. Namun juga bisa mencuci mata dengan banyaknya tumbuhan menghijau dan aliran sungai yang tampak segar.
“Cukup banyak tempat-tempat di sini yang memang disajikan untuk pelanggan, seperti ukiran kayu atau kursi yang diukir unik dan menarik. Selain itu juga dari awal tempat ini ditanami dengan puluhan tanaman hijau, batu-batu di sungai sudah tertata. Berupaya pengunjung bisa menikmati dengan puas suasana di kafe ini,” tuturnya.
Tak hanya keindahan tempat yang ditawarkan, melainkan juga ada puluhan jenis menu baik minuman dan makanan yang tersedia di cafe Watu Gudik ini. Termasuk juga ada menu andalan di cafe Watu Gudik ini, seperti nasi ayam goreng dan kopi susu gula aren.
“Minuman dan makanan itu memang yang menjadi menu andalan kami, selain itu memang menu tersebut asli olahannya kami sendiri dan Alhamdulillah menjadi menu yang banyak orang pesani. Makan sambil minum di tepi sungai dan suasana alam begini itu memang serasa lengkap gitu,” katanya.
Sementara untuk harga dari tiap-tiap menu yang disediakan, dikatakan Dimas bahwa mulai membandrol harga dari minuman yang paling murah Rp 5 ribu hingga ke yang paling mahal Rp 15 ribu. Untuk makanan atau snack-nya, dibandrol mulai harga Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu.
“Jadi begitulah harganya, untuk memasuki tempat ini juga ada tiketnya. Perorangan dikenakan Rp 5 ribu rupiah, karena memang di sini itu banyak peluang dari berbagai tempat untuk melepas penat. Bisa ngambil foto atau buat konten, pelanggan tak hanya datang duduk santai tapi main di sungai hingga foto-fotoan,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Dani (19) salah satu pelanggan mengatakan bahwa meskipun masih ada tiket masuknya, dirinya merasa tak kecewa dengan nuansa alam yang ditawarkan dan ditata rapi di cafe Watu Gudik ini.
“Awalnya sempat berpikir waktu mau masuk, kok ada tiketnya kan bukan wisata gitu. Tapi pas jalan-jalan menuju tempat perkopian memang banyak tumbuh-tumbuhan segar dan sangat cocok sekali sambil bersantai. Kalau saya ke sini memang untuk weekend dan mencari tempat yang asli nuansa alam untuk bersantai,” ungkapnya saat ditemui.
Mahasiswa di Jombang itu mengatakan bahwa saat di lokasi keinginannya berubah total dari tujuan awal. Dari tujuan awal yang hanya ingin cari tempat bersantai itu, berubah jadi ingin berendam di sungai dan berswafoto di berbagai tempat.
“Karena lumayan sangat indah, sejuk, dan banyak tempat untuk foto-fotoan, jadi walaupun masuknya saja masih bayar berada di sini itu sangat tidak merugikan. Mulai dari bisa mencuci muka di aliran sungai yang bersih dan segar, juga bisa foto-foto an. Jadi intinya saya senang untuk hiburan saat ini,” katanya memungkasi.
Diketahui tempat nongkrong atau wisata Watu Gudik itu berlokasi di bilangan Dusun Notorejo, Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Diperkirakan sekitar 1 hektar luas keindahan alam yang ditawarkan. Perjalanan dari kota santri Jombang, menuju ke tempat itu diperkirakan normal sekitar 45 menit.