Warung Sabu Jalan Raya Blimbing Jombang, Raup Keuntungan Puluhan Juta Rupiah

Tampak seporsi nasi bubur ayam, di warung Sabu milik Bu Maria di Ngoro, Jombang. (M Fa’iz).
  • Whatsapp

NGORO, KabarJombang.com Berkunjung ke tempat makan atau kuliner yang enak dan legendaris, memang tak ada bosan-bosannya. Warung Sabu kini hadir di Jombang belahan selatan.

Tak sekedar nama yang dikenal, di warung yang bertempat di Jalan Raya Blimbing, Gerdulaut, Desa Sidowarek, Kecamatan Ngoro, Jombang ini juga dikenal dengan menu masakannya yang membuat pelanggan nyaman dan ketagihan.

Baca Juga

Pemilik Warung Sabu, Atik Maria Ningsih mengatakan, nama warungnya tersebut dinamakan pelanggannya sendiri. Hal ini terjadi dikarenakan banyak pelanggan tersebut seringkali memilih sarapan bubur.

“Sabu itu artinya Sarapan Bubur, jadi dari banyaknya menu makanan di warung ini, orang-orang itu sering pesan bubur dengan menjuluki pesan sabu satu mangkok bu gitu. Dan memang buburnya beda dengan dengan yang lain,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Sabtu (27/11/2021).

Bubur yang dimiliki Bu Maria ini cenderung memiliki ciri khas masakan yang beda dengan yang biasanya. Menurutnya, kuah yang dijadikan penyedap rasa tersebut diberikan santan agar makin sedap saat disantap.

“Agar rasanya lebih gurih dan rasanya juga cukup tahan lama. Dalam satu porsi Sabu itu sudah tersedia swir ayam, cakwey, terus kedelai dan bawang goreng, dan lainnya. Biasanya kalau orang pesan itu disertai dengan toping sate usus atau telur,” katanya.

Warung Sabu milik Bu Maria ini telah beroperasi sejak tahun 2015 silam. Siapa sangka hingga kini tidak pernah mengalami sepi pembeli, bahkan menjadi berkah di masa pandemi.

Perempuan yang berstatus single parent ini mengaku jika dalam setiap harinya, bisa menghabiskan ratusan bungkus pesanan. Mulai dari melayani pelanggan yang makan di tempat, hingga beberapa pesanan.

“Kalau pembeli yang datang ke sini itu alhamdulillah banyak, setiap hari kalau diperkirakan sampai 200 an pembeli. Dan itupun tak hanya dari warga Jombang saja, ada dari luar daerah seperti Surabaya bahkan hingga luar Jawa timur,” tukasnya.

Dari itu, pihaknya mengaku jika mampu meraup keuntungan puluhan juta rupiah dalam satu bulannya. Namun kendati demikian, ia juga tak lupa untuk memberikan bantuan terhadap warga Jombang yang membutuhkan bantuan.

“Alhamdulillah kalau omzet setiap harinya itu, bisa mendapatkan Rp 2 juta. Kalau pas hari-hari tertentu seperti hari Jumat, Sabtu, Minggu itu alhamdulillah bisa mencapai hingga Rp 3 juta sampai Rp 4 juta setiap harinya,” jelas perempuan berusia 39 tahun tersebut.

Sementara harga bubur ayam tersebut, pihaknya mengaku dibandrol dengan harga murah meriah. Dalam satu porsinya senilai Rp 8 ribu. Selain bubur ayam, terdapat 8 menu lainnya yang juga tak jarang dipesan pelanggan.

“Ada nasi pecel Madiun, bubur ayam, nasi bakar urap-urap, nasi bali ayam, nasi kuning, mie godok, dan lainnya. Harga paling rendah Rp 6 ribu per porsi, sementara paling tinggi Rp 12 ribu rupiah per porsi,”paparnya.

Sebagai bentuk motivasi kelancaran dalam berusaha yang dilakukan, Bu Maria mengaku tidak lepas dari seringkali berdoa dan bersedekah. Seperti yang menjadi kegiatan rutin dalam sepekan, ia mengaku jika selalu memberikan sedekah terhadap masyarakat yang membutuhkan.

“Seminggu sekali itu, saya rutin memberikan puluhan bingkisan kepada masyarakat yang membutuhkan di jalan maupun warga di sekitar rumah. Sasarannya seperti tukang becak dan warga lain yang dinilai sangat membutuhkan, karena bagi saya itu salah satu kunci kelancaran dalam berjualan,” bebernya.

Selain itu, pihaknya juga mengaku setiap kali bersedekah, kehidupannya terasa mudah untuk dijalani. Sehingga segala kendala atau permasalahan yang dihadapi, disyukuri bisa diselesaikan dengan hanya silaturahmi.

“Seperti tenang gitu, tidak terbebankan. Mungkin cuma itu motivasi saya agar usaha tetap berjalan, bertahan, dan diberikan kelancaran,”pungkas Bu Maria.

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait