Makna Filosofi Kuliner Khas Jawa Sayur Urap-Urap

Sayur Urap-Urap
Ilustrasi sayur Urap-Urap.
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Tahukah Anda jika setiap makanan yang kita makan ternyata memiliki makna filosofisnya sendiri-sendiri. Salah satunya yakni makanan tradisional urap-urap.

Bagi masyarakat di Kabupaten Jombang tentu sudah tidak asing dengan makanan urap-urap ini. Namun tahukah jika kata urap berasal dari bahasa Jawa yang artinya urip atau hidup. Dan orang hidup bukan hanya sekadar mengacu pada raga, namun juga batin (cipta, rasa, dan karsa). Sehingga dari sinilah dapat disebutkan bahwa kesempurnaan orang hidup harus menggunakan akal-budi dalam mencapai tujuan mulia yang dibutuhkan raga.

Baca Juga

Namun, seseorang juga tidak boleh mengesampingkan kebutuhan batin yang harus dipenuhi. Oleh sebab itu, manusia harus berupaya mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Sang Maha Pemberi Hidup, yang telah memberikan akal-budi dan kenikmatan tak terkira kepada setiap insan sehingga dapat memiliki kesadaran horisontal dan transendental.

Biasanya nasi urap sayur ini disajikan menjadi satu dari beberapa sayuran seperti tauge, kangkung, bayam, kacang panjang serta bumbu urapan yang memiliki kandungan makna dalam setiap sayurnya yakni.

•Tauge bermakna pertumbuhan dan kreatifitas, tauge yang awalnya terbuat dari kacang hijau ini memiliki makna kesuburan.

•Kangkung yang dalam faktanya bisa hidup di air dan di darat sehingga melambangkan bahwa manusia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.

•Bayam yang memiliki daun sederhana dan juga warna hijau muda yang segar melambangkan kehidupan ini selalu dalam keadaan ayem tentrem dan juga sejuk dalam berumah tangga tanpa ada konflik.

•Kacang panjang bermakna bahwa hidup selalu harus berfikir panjang dalam mengambil keputusan. Selain itu kacang panjang juga melambangkan mengenai umur yang panjang.

•Cabe merah yang biasanya ditaruh diujung tumpeng ataupun di pojokan berwarna seperti api yang dapat menerangi bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

•Bumbu urap yang terbuat dari parutan kelapa  yang berarti urip atau hidup dalam artian bahwa selama orang itu hidup dapat menghidupi atau menafkahi seluruh keluarga.

Nah setelah mengetahui maknanya, Anda bisa membuat urap-urap dengan menyiapkan bahan-bahannya berikut ini.

– 12 lonjor kacang panjang (potong 3 cm, rebus)
– 150 gram tauge (buang ujungnya, rebus)
– 2 ikat kangkung (rebus)
– 2 ikat bayam (rebus).

Bumbu urap-urap

– 10 lembar daun jeruk (buang tulangnya, iris halus)
– 3 buah cabai merah besar (ulek halus)
– 4 cm kencur
– 2 sendok teh terasi
– 1 sendok teh gula
– 1 butir kelapa setengah tua (parut kasar)

Cara membuatnya

Rebus semua sayuran (kacang panjang, tauge, bayam, kangkung) dan tiriskan. Kemudian sisihkan.

Cara membuat bumbu urap

1. Haluskan cabai merah, terasi dan daun jeruk
2. Masukkan kencur dan gula
3. Masukkan kelapa yang sudah diparut kasar
4. Kukus bumbu urap selama 30 menit di dalam kukusan, tunggu sampai matang, lalu sisihkan
5. Siram bumbu urap kukus dengan parutan kelapa ke atas sayuran yang sudah ditata dan sajikan.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait