NGORO, KabarJombang.com – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, melaksanakan ekskavasi tahap tiga situs petirtaan Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Senin (23/11/2020).
Arkeolog BPCB Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan ekskavasi dilakukan dalam kurun waktu satu minggu dan akan berakhir pada Minggu (29/11/2020). BPCB menargetkan ekskavasi kali ini, untuk menampakan lantai dasar situs pertirtaan Sumberbeji. Sehingga, situs yang disebut-sebut peninggalan kerajaan Majapahit ini tampak utuh.
“Tujuan ekskavasi tahap tiga ini, untuk melanjutkan tahap kemarin yang belum selesai. Ekskavasi tahap ini menargetkan untuk memperlihatkan lantai,” ungkapnya pada KabarJombang.
Dalam eskavasi kali ini, pihaknya menerrjunkan sekitar 20 personel. Anggarannya, sebesar Rp 100 juta. “Ekskavasi ini, kami mencari sumber dana dari Pemerintah Pusat, melalui Kemendikbud sebesar Rp 100 juta pada akhir tahun ini,” paparnya.
Sebelumnya, kata Wicaksono, dana yang digunakan untuk ekskavasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang. Namun gagal akibat adanya recofusing dana akibat pandemi Covid-19.
Ia mengatakan, jika target ekskavasi kali ini tercapai, situs Sumberbeji bisa memberi manfaat bagi masyarakat sektiar. Menurutnya, masyarakat juga bisa mengembangkan situs tersebut asalkan bekerjasama dengan Pemkab Jombang.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pelestarian Cagar Budaya Sumberbeji, Syarif Hidayatullah (42) mengatakan, ekskavasi dilakukan BPCB Jatim dibantu masyarakat sekitar. Sebelumnya, kata dia, sudah dilakukan pengurasan air dan pengecekan diesel.
“Ekskavasi ini akan berlangsung satu minggu, dan ini perintah langsung dari BPCB Jawa Timur,” tuturnya.
Ekskavasi terakhir ini, lanjut Syarif, melanjutkan ekskavasi tahap kedua karena masih banyak material yang ada di dalam situs.
“Sekitar satu meter lagi. Masih banyak material di dalamnya, akan kami bersihkan supaya kelihatan wujudnya,” imbuh Syarif.
Syarif berharap, masyarakat bisa menggali pengetahuan sejarah dan melestarikan budaya dari peninggalan berupa situs tersebut. Selain itu, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. “Kami berkomitmen, situs ini akan menjadi wisata edukasi dan sejarah,” pungkasnya.