JOGOROTO, KabarJombang.com – Tahap kedua ekskavasi Situs Mbah Blawu di Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Jombang sudah berjalan. Tim Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Jawa Timur (Jatim) temukan umpak batu.
Hal tersebut disampaikan Paha Ketua Unit Pengembangan dan Pemanfaatan BPK Wilayah 11 Jatim, Pahadi. Dikatakan, selama proses ekskavasi tahap kedua yang telah berjalan tiga hari ini, timnya sudah menggali dan menemukan umpak batu.
“Titik selanjutnya yang dilakukan penggalian adalah titik yang diduga sebelumnya adalah posisi Yoni yang posisinya berada sekitar 4 meter dari sisi terluar di sisi timur. Dan ternyata sampai hari ketiga ekskavasi tahap dua ini, dari empat kotak yang sudah kita gali itu bukan merupakan Yoni, melainkan umpak batu,” ucapnya pada wartawan Kamis (13/10/2022).
Pahadi melanjutkan, umpak batu biasanya disebut sebagai penyangga tiang. Jika diibaratkan, umpak baru ini merupakan penyangga dari atap sebuah bangunan.
“Jadi ada bangunan, terus ada umpak, di atasnya umpak itu ada tiang yang umumnya itu 4 sisi atau sudut nanti dia membentuk garis atap itu,” kata pria yang juga Arkeolog BPK Jatim ini.
Masih kata Pahadi, umpak batu yang ditemukan baru satu yang dimensinya sekitar 81×81 centimeter. Untuk jumlah umpak batu secara keseluruhan, ia belum berani memastikan. Namun, umumnya jika ada satu umpak batu maka akan ada struktur yang sama.
“Umumnya lebih dari satu. Entah itu 4, 8, maupun 12 dan yang baru tampak saat ini baru satu umpak batu saja,” ujarnya.
Menurutnya, umpak batu ini sejatinya sudah ada sejak hari pertama proses ekskavasi tahap kedua. Dikatakan, sebelum timbul limbah, umpak batu itu sebenarnya sudah tampak. Hanya saja memang tidak terlihat penuh dan baru digali lagi.
“Karena sudah terlalu lama tertimbun limbah sehingga kita buka sekitar 50 centimeter tanah itu sudah bisa terlihat penuh,” tukasnya.
Sementara itu, untuk tahap kedua proses ekskavasi ini lebih lama dari tahap pertama, yakni 12 hari dimulai pada hari Senin tanggal 10 sampai 21 Oktober 2022. Target penggalian juga masih sama seperti pada tahap pertama yakni melanjutkan penggalian struktur candi yang ada di situ Mbah Blawu ini.
“Khususnya di sisi barat dan sisi utara, kalau sisi selatan dan timur sudah terbuka pada tahap ekskavasi pertama, untuk yang kedua ini kita mengejar penggalian di sisi barat dan Utara,” tuturnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Senen mengatakan, untuk ekskavasi Situs Mbah Blawu tahap kedua ini, pihaknya memang ingin mengetahui nilai sejarah dari situs tersebut.
“Intinya dengan menggali Situs Mbah Blawu ini kita ingin mengetahui aspek dari nilai sejarah dari situs ini. Untuk anggaran proses ekskavasi Rp 50 juta. Kedepan kita belum berpikir lebih jauh apakah akan dijadikan tempat wisata dan lainnya. Karena saat ini kita coba fokus penggalian dan mencari nilai sejarah dari situs ini. Nanti ketika sudah diketahui, baru ada proses pengembangan situs,” pungkasnya.