JOMBANG, KabarJombang.com – Maraknya kenakalan remaja saat ini, merupakan masa paling sensitif bagi pembentukan sikap dan karakter. Karena pada masa ini remaja mudah terpengaruh, mudah meniru, serta belum mempunyai prinsip hidup. Pada usia ini remaja mencari jati diri agar bisa memiliki kepribadian yang dapat diterima lingkungan dimana ia berada. Masa remaja adalah masa dimana anak banyak sekali mengalami perubahan dalam hal, fisik, psikologis, maupun dalam sosialnya. Pada masa ini biasanya sering timbul masalah karena remaja berada pada masa peralihan dimana seorang remaja tidak lagi bisa disebut anak-anak juga belum bisa disebut sebagai orang dewasa.
Remaja sering kali merasa dirinya sudah mandiri padahal pada kenyataannya ia belum bisa menyelesaikan masalah sendiri dengan matang, sehingga banyak remaja yang akhirnya menemukan bahwa cara penyelesaian masalahnya tidak selalu tepat sesuai dengan harapannya (Hurlock, 2014). Kenakalan remaja terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua sangat berpengarub terhadap pembentukan karakter remaja.
Namun saat sekarang ini banyak orang tua yang rela menghabiskan waktu untuk berbagai kepentingan, rutinitas pekerjaan, aktivitas organisasi dan lainnya seakan menjadi alasan untuk mengabaikan si anak, sehingga si anak merasa diabaikan orang tuanya (Siahaan et al, 2021). Tak hanya itu,banyak orang tua yang hanya memenuhi semua keinginan si anak, dengan mencukupi kebutuhan materi tetapi masalah pendidikan, akhlak terpuji, kasih sayang, cenderung diabaikan. Hasilnya para remajaakan mempunyaisifat yang tidak baik.
Menurut Abdullah Nashih Ulwan dalam (Ali Muhsin, 2017:131) bahwa sikap pertama yang dibutuhkan anak adalah sikap kasih sayang orang tua. Pendidikan yang baik dari orangtua akan membentuk karakter remaja yang baikpula, perkembangan karakter remaja dapat dikontrol dan dibentuk dengan bimbingan dan bantuan orangtua. Sementara menurut (Nopan Omeri, 2015:466) mengatakan bahwa Karakter merupakan kombinasi antara moral, etika, dan tingkah laku. Pembentukan karakter tidak bisa dengan menghafal saja tetapi karakter dapat terbentuk karena kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang.
Mengingat pentingnya pembentukan karakter pada remaja serta banyaknya masalah yang dihadapi para remaja maka orangtua sebaiknya menanamkan nilai-nilai karakter dengan baik guna memperkokoh pondasi yang dimiliki remaja dengan harapan kelak anak mempunyai karakter yang mulia. (Rebecca)