DIWEK, KabarJombang.com – Peziarah makam Gus Dur di lingkungan Pesantren Tebuireng, Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang tidak pernah sepi. Ribuan peziaran datang dan pergi setiap hari. Hari Senin sampai Rabu pengunjung bisa mencapai seribu, sementara hari Kamis sampai Minggu, pengunjung melonjak bisa mencapai tiga ribu setiap harinya. Pada hari-hari tertentu, pengunjung bisa melonjak lebih dari itu.
Di area makam keluarga itu tidak hanya ada pusara Gus Dur. Di situ juga ada makam pahlawan nasional KH. Hasyim Asyari, pendiri Nahdatul Ulama. Ayah Gus Dur, KH. Wachid Hasyim yang juga tercatat sebagai pahlawan nasional, juga dimakamkan di situ.
Kunjungan ribuan peziarah di area makam yang dikelola oleh Yayasan K.H Hasyim Asy’ari Pesantren Tebuireng itu tentu mendatangkan berkah. Selain secara ekonomis menguntungkan warga dengan usaha membuka warung dan kios, kotak amal yang dipasang oleh Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng ( LSPT ) di area makam, mampu menampung derma dari pengunjung hingga mencapai jutaan rupiah per bulan.
LSPT merupakan lembaga di bawah naungan Yayasan K.H Hasyim Asy’ari Pesantren Tebuireng di bidang sosial dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu tugasnya adalah mengelola derma yang diperoleh melalui kotak amal di makam Gus Dur.
Manager Program LSPT, Rusdi Mohammad, menyebut dana yang terkumpul dari kotak amal setiap bulannya mencapai Rp. 200 sampai Rp. 300 juta. Ketika liburan sekolah, isi kotak amal bisa lebih dari Rp. 300 juta.
“Kalau per bulannya kurang lebih 200 – 300 juta mas, kalau hari libur sekolah biasanya bisa sampai 300 juta lebih,” jelas Rusdi, Sabtu (16/11/2019) petang.
Rusdi menjelaskan, derma yang dikumpulkan dari para pengunjung makam Gus Dur itu hasilnya kemudian akan direkap oleh LSPT dan disalurkan seluruhnya kepada masyarakat.
Ada empat saluran yang menurut Rusdi sudah diskema oleh LSPT untuk pemanfaatan derma dari kotak amal tersebut. Yakni, program pendidikan dan dakwah, kesehatan, ekonomi, serta sosial dan kemanusiaan. Keempat saluran ini biasa disebut empat pilar di kalangan LSPT.
“Ya ada empat program yang nanti akan langsung di serahkan bantuannya ke masayrakat,” ujar Rusdi.
Menurut Rusdi, saat ini LSPT memaksimalkan bantuan untuk anak yatim piatu, masyarakat tidak mampu dan korban bencana alam.
“Kita terus berupaya, sejauh ini memang ada beberapa yang belum maksimal. Tapi untuk pendidikan dan dakwah, alhamdulillah, sudah maksimal,” kata dia.
LSPT kata Rusdi akan tetap memegang amanah pengasuh. Dari awal pengasuh berpesan, lanjut Rusdi, derma yang terkumpul dari kotak amal komplek makam di Pesantren Tebuireng dikhususkan untuk kepentingan masyarakat.
“Sesuai amanat pengasuh sejak awal, bahwa dana kotak Amal peziarah makam Gus Dur fokus untuk kepentingan masyarakat. Tidak diizinkan untuk pembangunan pesantren,” pungkasnya.