JOMBANG, KabarJombang.com – Berawal dari kegemarannya dengan uang jadul (jaman dulu). Sehingga mendorong untuk mengumpulkan dan mencari uang jadul tersebut.
Selanjutnya, seorang pria di Jombang, yang sebagai PNS ini, menggeluti barang antik sejak 30 tahun lalu, hingga kini.
Adalah Agus Fiernadie (58), warga Desa Kepanjen, Kecamatan/Kabupaten Jombang, yang memupuk kegemarannya dengan barang antik (kuno) sejak duduk di bangku SMP.
“Sebenernya kalau suka barang-barang lama itu dari SD, tapi mulai ada dorongan untuk mencari dan mengumpulkan, berawal uang jadul itu koin atau kertas ya pas SMP di tahun 1976 sampai 1979,”kata Agus pada KabarJombang.com Minggu (25/10/2020).
Seiring berjalannya waktu, hobi mengumpulkannya berlanjut sampai sekarang, dengan mengoleksi barang antik yang beragam.
“Koleksi yang saya punya, yang saya anggap tertua itu keramik barang pecah belah pada masa dinasti Sung pada abad ke-9. Kalau umur gerabahnya ya mungkin sekitar 1.200 tahunan,”jelasnya.
Menurut Agus, dengan mengoleksi barang-barang antik atau kuno membuat satu kebanggaan tersendiri mengenai sejarah yang dimiliki bangsa Indonesia.
“Dari sejarah Indonesia itu ada, dengan sering banyak tahu barang antik dan jadul-jadul kita bisa tahu sejarahnya bagaimana dulunya. Coba kalau banyak yang tahu, rasa nasionalisme pasti akan tumbuh dengan sendirinya dengan mempelajari barang-barang kuno,”ungkapnya.
Barang kuno, tentunya tidak akan lepas dari kehidupan masa lampau. Bahkan tidak jarang cerita mistis akan mengikat pada label kuno atau antik. Namun menurut Agus semua kembali pada diri masing-masing.
“Banyak yang datang kesini ya begitu dikiranya yang berhubungan dengan mistis kayak pusaka yang ada sikepnya, ayam cemani, atau yang lain. Kalau saya tidak kesana karena saya murni ke nilai historisnya. Kalau pun toh ada yang mikir kesana untuk tujuan apa barang-barang kunonya ya silahkan saja kembali ke masing-masing,”ujar pemilik ribuan barang antik yang disimpan di dua gudang miliknya itu.
Seperti contoh, lanjutnya mengenai sebuah keris, estetika dari keris dan historisnya adalah yang utama diperhatikan.
“Tapi kalau ada yang mau beli, dengan maksud dan tujuan lain yang berbau hal mistis ya sudah, silahkan, saya selesai. Saya tidak ikut-ikut jika memang ranahnya tidak hanya nilai historisnya, “katanya lagi.
Karena kegemaran sekaligus hobi mengumpulkan barang antic. Tidak jarang bahwa barang-barang tersebut juga dijadikan ladang bisnis Agus.
“Ya pasti itu, kebanyakan memang kita dan komunitas pecinta barang antik seperti itu lumrah, ya jual ya beli. Banyak yang beli ke saya mulai dari harga ribuan juga sampai ratusan juta. Tapi terlepas dari itu ya karena memang dari awal dari hobi dengan barang-barang antic,”pungkas Agus.