DIWEK, KabarJombang.com – Suasana lingkungan di kawasan Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) ini berbeda dari hari-hari biasa. Sebelum mentari pagi muncul, warga ummat kristiani sudah mulai berdatangan memasuki pintu masuk Gereja.
Dengan memakai masker dan menjaga jarak, puluhan jemaat ini langsung masuk dan melakukan cek suhu dan duduk di kursi panjang yang telah disediakan secara terbatas. Semilir angin menyejukkan suasana Gereja melalui pintu dan jendela.
Jam dinding telah menunjukkan pukul 06.00 WIB, lonceng Gereja ini berbunyi yang menandakan bahwa ibadah Natal 2021 akan dimulai. Terdapat 10 susunan acara yang menghiasi pelaksanaan ibadah Natal di Gereja setempat.
10 susunan acara itu diantaranya seperti panggilan beribadah, votum, thema Natal, pengakuan dosa, berita anugerah, berita Natal, pengakuan imam rasuli, berita kelahiran Tuhan Yesus Kristus, persembahan, dan yang terakhir yakni doa safaat.
Pendeta GKJW Bongsorejo, Tri Kridaningsih mengatakan bahwa acara demi acara berlangsung dengan lancar dan aman. Sementara waktu pelaksanaan peribadahan dibagi menjadi dua kloter, diantaranya pukul 06.00 WIB dan 09.00 WIB.
“Sama dengan tahun sebelumnya, tidak ada perayaan Natal di Hari Natal 2021 ini. Karena kondisinya masih pandemi, dan untuk jemaat ibadah di Gereja ini dibatasi 200. Sehingga kami bagi waktu 2 kali, dan sian harinya nanti dilanjutkan dengan ibadah Natal anak-anak,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Sabtu (25/12/2021).
Makna Menyalakan Lilin dalam Ibadah Natal
Berdasarkan pantauan KabarJombang.com di lokasi, secara bergantian terdapat tiga jemaat yang menyalakan lilin yang tempatnya berada di depan pohon hias natal. Sementara itu, Ningsih menjelaskan makna dari menyalakan lilin dalam pelaksanaan ibadah tersebut.
“Ya tadi itu dilakukan pas waktu menyanyikan lagu Malam Kudus. Tetap merupakan salah satu simbolis dalam pelaksanaan Ibadah,” jelasnya.
Tak sampai disitu, di beberapa lilin yang awal padam dan menyala menerangi ruangan tersebut juga mempunyai makna.
“Lilin sebagai simbol bahwa Yesus yang lahir membawa terang bagi dunia,” tutur Pendeta Gereja Kristen Jawi Wetan Bongsorejo ini saat ditemui.
Kesederhanaan Perayaan Natal
Kendati dinyatakan tidak ada perayaan Natal, di Gereja ini menghiasi perayaan tersebut dengan sederhana mungkin dan tidak lepas dengan mematuhi protokol kesehatan. Kendati demikian, perayaan ini tidak seperti biasa dengan gelar pesta dan makan-makan bersama sesama saudara ummat kristiani.
Perayaannya cukup sederhana dengan menghias pelaksanaan ibadah Natal ini dengan berjumpa, mendengar alunan musik, menengok penampilan dari anak-anak umat kristiani, hingga momentum saling ucap Selamat Hari Natal dan berswafoto bersama dengan pohon Natal.
“Sederhana saja. Ya cukup berjumpa dalam pelaksanaan ibadah Natal ini begitu, dan juga ada beberapa penampilan dari anak-anak yang usianya masih mudah dan remaja,” kata Ningsih dengan jelas.
Sementara itu, pihaknya tetap berupaya agar pandemi Covid-19 segera usai. “Perayaan Natal ini kami hias juga dengan memberikan bantuan sosial pada awal Bulan Desember ini. Dan harapan kami semoga Covid-19 ini segera selesai, agar kehidupan kita semua kembali normal,” imbuhnya memungkasi.