JOMBANG, KabarJombang.com – Sebelum terkenal sebagai Dai muda, Rian Aji Prasetya atau Gus Rian dikenal sebagai orang yang cerewet saat masih duduk di sekolah dasar.
Bahkan Gus Rian dianggap mempunyai kekurangan, namun hal tersebut tidak menyurutkan langkahnya untuk menjadi seseorang yang berguna untuk banyak orang.
“Saya dulu termasuk anak yang aktif waktu kelas 3 SD, aktif dalam artian cerewet dan hyper gak bisa diam dan saya dianggap orang yang banyak kekurangan meskipun semua punya kelemahan dan kelebihan, apalagi di mata pelajaran matematikan bahasa inggris saya ampun-ampun. Tapi saya suka, membuat saya berguna untuk orang lain,” tutur Dai kelahiran 19 Oktober 2002 ini kepada KabarJombang.com, Selasa (16/3/2021).
Dengan menjadi orang yang berguna untuk orang lain karena hal tersebut dirinya sering menjadi seorang yang harus dimintai pertolongan dengan berbekal barokah setiap orang yang menyuruhnya.
“Dulu saya gak bisa apa-apa hanya bisa jadi suruh-suruhan orang, waktu itu sering dimintai tolong Guru beli ini itu, beli sayur atau kangkung gitu dan saat itu dari guru usai saya bantu dapat kata-kata ‘mugo barokah le’ saya anggap itu ucapan terima kasih tapi hal itu nyatanya keberkahan itu masih saya jumpai sampai sekarang,” jelasnya.
Meskipun masih berumur 19 tahun dan tergolong muda dirinya sangat menekuni dunia tausiyah atau menjadi da’i yang menurutnya hal tersebut mempunyai nilai kebaikan yang tidak dapat ditunda lagi.
“Dari cerewetnya saya akhirnya saya alihkan menjadi sesuatu yang berguna, saya perdalam ilmu saya untuk lebih menekuni ajaran Islam, meskipun masih muda umur kan kita gak ada yang tahu, selagi bisa ya dikerjakan gak perlu nunggu atau ntar-ntar dulu,” kata Gus Rian.
Masih menyandang status sebagai siswa salah satu Madrasah Aliyah di Kabupaten Jombang dirinya harus pintar mengatur waktu untuk berceramah, bersekolah, dan waktu istirahat.
“Nah termasuk masalah yang harus membuat saya pintar atur jadwal, kadang saya minta tugas yang sebelum pandemi sudah saya kerjakan seca online disaat dijalan,di mobil, atau waktu ceramah. Beruntung banyak yang membantu saya dalam hal belajar. Jadi harus pintar atur waktu, kadang waktu istirahat pun terganggu karena saya harus nemui jamaah saya yang meminta pertolongan atau solusi,” katanya.
Selain menjadi berdakwah, Gus Rian juga membuka kepada para jamaahnya saat mempunyai masalah dalam kehidupannya, selain itu juga memberi pengobatan kepada setiap orang yang membutuhkan mengenai masalah spiritual dan ghaib.
“Ngaji dan ceramah selalu saya lakukan dan itu sebuah ilmu yang harus saya gali terus tapi saya juga perdalam ilmu hikmah untuk saya berikan dal pengobatan yang saya berikan kepada yang membutuhkan, selagi saya bisa ibaratnya saya kesampingkan masalah saya dan mengutamakan solusi untuk masalah jamaah,” pungkasnya.