Sertijab Bupati-Wakil Bupati Jombang, Khofifah Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Wanti-wanti untuk Tidak Ada PHK

Foto : Serah terima jabatan Bupati-Wakil Bupati Jombang periode 2025-2030 yang dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. (Kevin Nizar)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Warsubi dan Salmanudin Yazid pada Rabu (5/3/2025) malam melaksanakan Serah Terima Jabatan (Sertijab) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jombang periode 2025-2030 yang bertempat di ruang paripurna DPRD Jombang. Agenda tersebut juga sekaligus rapat paripurna pidato perdana penyampaian visi misi dari Bupati dan Wakil Bupati Jombang.

Acara dimulai dengan santunan anak yatim, diikuti dengan penandatanganan serah terima jabatan dari Penjabat (PJ) Bupati Jombang, Teguh Narutomo, kepada Warsubi dan Salmanudin Yazid. Kemudian acara dibuka oleh Ketua DPRD Jombang Hadi Atmaji selaku ketua sidang paripurna.

Baca Juga

Dalam sambutannya Warsubi memaparkan visinya yakni Jombang maju dan sejahtera untuk semua dalam mewujudkan visi tersebut ia implementasikan dalam 5 misi dan 8 program prioritas

Warsubi menekankan pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas, kemandirian ekonomi, pemerataan pembangunan infrastruktur, ketahanan sosial dan budaya berbasis kearifan lokal, serta transformasi tata kelola pemerintahan yang terbuka dan bebas dari korupsi.

“Insyaallah dalam menjalankan amanah sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jombang lima tahun ke depan, kami akan berfokus pada lima misi dan delapan program prioritas untuk mewujudkan visi tersebut,” ungkapnya.

Beberapa program prioritas yang diusung oleh pasangan ini antara lain pembangunan desa dan kota untuk semua, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengentasan pengangguran, pembangunan infrastruktur, pengurangan kemiskinan, serta memperkuat sektor pertanian dan ekonomi lokal.

“Program-program tersebut diharapkan bisa meningkatkan ekonomi, dapat membuka lapangan pekerjaan baru, memperbaiki akses pendidikan dan kesehatan, serta meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat Jombang,” jelasnya.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap kemajuan ekonomi Kabupaten Jombang yang terus berkembang.

“Tema kemajuan sangat sering kita usung dalam berbagai kegiatan, termasuk hari ini, di mana tema ini menjadi visi Kabupaten Jombang untuk lima tahun ke depan. Saya ingin mengajak kita semua untuk mengukur apa yang dimaksud dengan kemajuan menurut standar dunia,” ujarnya.

Menurutnya ada beberapa indikator yang dapat digunakan, seperti tingkat kemiskinan yang tidak lebih dari 2 persen, pertumbuhan ekonomi minimal 9 persen, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang sudah mencapai 85. Pendapatan per kapita juga diharapkan mencapai 13.000 USD.

Khofifah juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jombang saat ini telah menunjukkan angka yang melebihi rata-rata provinsi Jawa Timur dan nasional.

“Ini adalah pencapaian yang sangat menggembirakan dan menunjukkan bahwa Jombang telah tumbuh dengan baik. Pak Bupati, Pak Wakil Bupati, ada beberapa sektor usaha yang berkembang pesat di Jombang, dan kita berharap hal ini terus berlanjut,” pesannya.

Namun, Gubernur Khofifah juga memberikan peringatan terkait kondisi ekonomi yang sedang dialami oleh Pulau Jawa, termasuk Jombang, yang tengah menghadapi deflasi.

“Meskipun deflasi terendah di Jawa Timur tercatat 0,013 persen, kita tetap harus menjaga daya beli masyarakat agar tidak menurunkan konsumsi. Oleh karena itu, saya meminta kepada pemerintah daerah dan pelaku usaha di Jombang untuk menjaga stabilitas lapangan pekerjaan,” pintanya.

“Jangan ada yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), kalau kuota produksi lagi menurun sebisa mungkin atur jam kerja atau hari kerja agar perekonomian tetap berjalan tanpa harus mengorbankan pekerja. Mitigasi dan koordinasi yang baik sangat diperlukan dalam situasi seperti ini,” tegasnya.

Khofifah juga menjelaskan bahwa meskipun deflasi telah terjadi di beberapa negara besar seperti China selama hampir dua tahun, negara tersebut mampu bertahan dengan cara menabung dan menjaga kestabilan ekonomi mereka.

“Untuk itu, kita harus terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait dan memastikan bahwa perekonomian Jombang tetap dapat tumbuh meskipun dalam kondisi yang menantang,” pungkasnya.

Berita Terkait