Santri Gen Z Dorong Gus Salman dan Ning Ema Maju Kontestasi Pilkada Jombang 2024

foto : Kelompok Santri Gen Z Bertemu dengan Gus Salam Bawa Rekomendasi Nama Gus Salman dan Ning Ema Maju Pilkada Jombang 2024. (Anggit Pujie Widodo)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Nama KH Salmanudin Yazid atau Gus Salman dan Ema Umiyyatul Chusnah atau Ning Ema disebut layak jadi representasi calon pemimpin Jombang.

Dua nama tersebut muncul saat sekelompok santri yang mengatasnamakan diri sebagai Santri Gen-Z Jombang menemui KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam di Ruang Pengurus Pondok Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang pada Jumat (24/5/2024).

Baca Juga

Para santri ini datang tidak dengan tangan kosong, melainkan membawa aspirasi soal masa depan Kabupaten Jombang kedepan. Kalangan pemuda yang belajar di pondok ini ingin dua nama diatas maju dalam kontestasi di Pilkada Jombang 2024.

KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam mengatakan, para santri yang datang ke dirinya itu berasal dari berbagai kecamatan. Ada dari Peterongan, Kudu, Jogoroto, Ngusikan, Diwek, Jombang kota, Gudo. “Ada sekitar 8 atau 10 perwakilan santri dari berbagai kecamatan,” ucapnya.

Tujuan para santri ini menemui Gus Salam adalah untuk silaturahim dan menyampaikan aspirasi politiknya.

“Kami sendiri menyambut positif karena ada kesadaran politik dari para santri atau Generasi Z,” katanya.

Gus Salam menjelaskan, para santri ini ternyata mengikuti informasi bahwa di Jombang akan segera dihelat Pilkada. Dari informasi tersebut, nama-nama pun muncul. Dari nama-nama tersebut, para santri ini ingin ada sosok yang merepresentasikan sosok santri yang maju di kontestasi Pilkada Jombang 2024.

Nama pertama adalah KH Salmanudin Yazid atau Gus Salman mantan Ketua PCNU Jombang. Nama kedua yaitu Ema Umiyyatul Chusnah atau Ning Ema, putri dari Mantan Bupati Jombang Mundjidah Wahab.

“Aspirasi ini akan kami tampung dan nantinya akan kami sampaikan ke beberapa ketua umum partai politik yang ada di Jombang. Khususnya ketua partai politik yang memiliki latar belakang pesantren dan juga NU,” ungkapnya.

Di Jombang ini, kata Gus Salam, banyak keluarga pesantren yang berkiprah di politik. Seperti contoh banyak di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

“Di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga banyak kemudian ada Ketua DPC Partai Demokrat, Syarif Hidayatullah yang juga punya latar belakang pesantren yang berkiprah di politik. Ada juga Gus Irfan yang jadi pengurus Partai Gerindra di pusat,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, menjelang Pilkada 2024 ini dirinya banyak didatangi oleh masyarakat dari berbagai elemen. Dari masyarakat itu, muncul nama-nama yang dirasa pantas menjadi pemimpin Jombang.

“Ada berapa nama yang sowan, sudah ada beberapa kali kami menerima silaturahmi dari berbagai elemen. Sejauh ini nama yang kami terima ada Gus Salman. Ada juga yang merekomendasikan Ning Ema,” katanya.

Menurutnya, untuk menjadi seorang pemimpin itu yang paling penting adalah amanah. Kedua, punya jiwa pengabdian.

“Kita berharap ada Umar bin Abdul Aziz Raja yang adil, total dalam mengemban amanah, bisa dipercaya. Totalitas yang beliau bawa di zamannya itu patut di contoh di zaman sekarang,” imbuhnya.

Menurutnya, penting seorang pemimpin punya latar belakang pesantren, karena di pesantren diajarkan soal doktrin keagamaan. Pastinya sudah mengetahui  jika tidak amanah, apalagi korupsi adalah dosa.

“Harapannya ke depan pemimpin itu tidak hanya takut kepada masyarakat tapi juga takut kepada Allah SWT,”  harapnya.

Sementara itu, Abdur Rohman Koordinator Santri Gen-Z Jombang, saat ditanya tujuannya menghadap ke Gus Salam adalah untuk menyampaikan aspirasi dan menyetorkan beberapa nama yang disebut layak ikut kontestasi Pilkada Jombang 2024.

“Ada beberapa nama, pertama Gus Salam pondok Babussalam Kalibening dan Ning Ema dari pondok Tambakberas, Jombang,” katanya saat dikonfirmasi.

Lebih lanjut, alasan merekomendasikan Gus Salman adalah karena track recordnya sebagai ketua PCNU Jombang sudah terbukti. Gus Salman dinilai mampu membawa PCNU dengan baik terutama dalam perkembangan bidang kesehatan ada RSNU, kemudian BMT NU di setiap kecamatan yang aktif untuk masyarakat.

“Kalau untuk Ning Ema, kami tahu beliau adalah cucu dari KH Wahab Chasbullah. Track recordnya di politik juga sudah teruji mulai dari anggota DPRD Jombang hingga DPR RI,” ujarnya.

Ia juga berharap, Jombang sebagai Kota Santri juga dapat direpresentasikan dengan pemimpinnya yang memiliki latar belakang pesantren.

“Harapannya ke depan, karena Jombang ini disebut sebagai Kota Santri, maka kalau bisa pemimpinnya juga harus punya latar belakang santri,” pungkasnya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait