KESAMBEN, KabarJombang.com – Pembelajaran di kelas sering kali diwarnai dengan rasa ngantuk, terutama saat materi yang diajarkan terasa berat atau membosankan. Namun, hal itu tidak terjadi di kelas Bahasa Indonesia yang diajar oleh Sinta Dwi Maghfiroh, seorang guru muda di MTs Sains Salahuddin Wahid, Kesamben, Jombang.
Dengan pendekatan yang kreatif, Sinta berhasil mengubah pembelajaran teks prosedur menjadi pengalaman seru yang tidak hanya menghilangkan rasa ngantuk, tetapi juga mengajak siswa untuk berkreasi.
Alumni Universitas PGRI Jombang tersebut memahami betul bahwa teks prosedur sering kali dianggap membosankan, karena siswa diharuskan mencatat langkah-langkah yang panjang dan terkadang sulit dipahami.
Untuk mengatasi hal tersebut, ia memutuskan untuk memadukan teori dengan praktik yang menarik, yakni dengan mengajak para siswa membuat jamu, minuman tradisional yang kaya manfaat.
“Selama ini, teks prosedur sering kali identik dengan banyak catatan dan membuat siswa mudah merasa jenuh. Saya ingin menciptakan suasana belajar yang lebih hidup, di mana mereka tidak hanya membaca atau mencatat, tetapi juga bisa langsung mempraktikkan apa yang mereka pelajari,” ungkap Sinta.
Pada Selasa (19/11/2024), kelas Bahasa Indonesia Sinta tampak berbeda. Para siswa yang biasanya terlihat lelah dan mengantuk, kini tampak antusias. Mereka berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil, masing-masing diberi bahan-bahan alami seperti kunyit, jahe, dan rempah-rempah lainnya. Dengan bimbinganya, mereka mulai berkreasi membuat jamu, mengikuti prosedur yang telah mereka pelajari sebelumnya.
“Proses pembuatan jamu ini saya jadikan sebagai contoh konkret dari teks prosedur. Para siswa langsung mengaplikasikan langkah-langkah pembuatan jamu yang mereka buat sendiri, sambil belajar tentang manfaat dari bahan-bahan alami tersebut,” lanjutya.
Setiap kelompok diberi tugas untuk mengikuti prosedur pembuatan jamu yang benar, mulai dari mencuci bahan, menumbuk rempah-rempah, hingga meracik jamu yang siap disajikan.
Siswa pun diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil kreasi jamu mereka di depan kelas, menjelaskan prosedur yang mereka lakukan dan manfaat dari jamu yang mereka buat.
Pembelajaran yang menggabungkan teori dan praktik ini terbukti berhasil menghilangkan rasa ngantuk para siswa. Mereka tidak hanya terlibat aktif, tetapi juga belajar untuk bekerja sama dalam kelompok. Keberhasilan kelompok masing-masing ditentukan oleh kreativitas dan kemampuan mereka mengikuti prosedur dengan tepat.
Selain menyegarkan suasana kelas, kegiatan membuat jamu ini juga mengajarkan siswa tentang pentingnya bekerja dalam tim, memahami langkah-langkah yang jelas, dan mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran kali ini tak hanya menghilangkan rasa ngantuk, tetapi juga memberi pengalaman yang membekas bagi para siswa. Sinta percaya bahwa belajar haruslah menyenangkan dan penuh kreativitas, agar siswa bisa memahami materi dengan lebih baik dan tidak merasa terbebani.
“Sebagai guru muda, saya ingin membawa suasana yang lebih segar dan menghilangkan anggapan bahwa belajar itu selalu membosankan. Pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dan memadukan teori dengan praktik adalah cara terbaik untuk menjaga semangat belajar mereka. Ini bisa terus diterapkan untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan,” tutup Sinta.