Lebaran Tanpa THR, 875 Guru Honorer di Jombang “Ngaplo”

Ilustrasi
  • Whatsapp

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Sebanyak 875 tenaga guru honorer K-2 Kabupaten Jombang dipastikan Ngaplo alias “gigit jari” pada Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriyah nanti. Pasalnya, tidak adanya anggaran bagi para guru honorer tersebut di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Jombang.

Hal tersebut seperti yang diungkapkan Ipung Kurniawan, Koordinator Guru Honorer K-2 di Kabupaten Jombang, Senin (27/6/2016).

Baca Juga

Menurutnya, kondisi lebaran tahun ini dipastikan tidak ada perubahan dari tahun-tahun sebelumya. Pasalnya, mereka dipastikan tak akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR) dari Disdik setempat.

“Setiap tahun, tidak ada THR dari Dinas Pendidikan untuk para guru honorer. Namun, bagi Kepala Sekolah di beberapa sekolah, guru honorernya hanya dapat bingkisan lebaran,” terangnya.

Hal ini sangat berbeda dengan yang dialami Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang banjir pendapatan dengan adanya gaji 13 dan 14 atau nama lain dari Tunjangan Hari Raya (THR) jelang Lebaran.

Menurut lelaki yang sudah mengabdi menjadi guru honorer sejak tahun 2003 ini, kondisi yang dialami oleh guru honorer berbanding terbalik dengan para Guru PNS yang ada di Kabupaten Jombang. Hal ini dikarenakan PNS menerima berbagai fasilitas tunjangan.

“Yang mereka terima itu banyak tunjangannya, mulai dari cairnya gaji ke 13 dan 14, dapat THR serta sertifikasi. Bagi kita yang masih honorer walau sudah mengabdi puluhan tahun, tetap saja tak dapat apa – apa,” katanya.

Meski begitu, dirinya tidak mempersoalkan perbedaan pendapatan yang diterimanya dengan para Guru PNS. Namun, dirinya berharap ada kejelasan status terhadap para guru honorer yang ada di Kabupaten Jombang.

“Kita hanya menunutut kejelasan status. Kasihan kami yang sudah mengabdi puluhan tahun, namun belum ada kejelasan status kami, apakah akan ada pengangkatan atau tidak,” ujarnya. (ari)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait