Hasil Riset, Angka Kekerasan pada Pelajar di Jombang Masih Tinggi, PC IPPNU Jombang Audiensi ke DPRD

Foto : PC IPPNU Jombang saat audiensi dengan Anggota DPRD Jombang bahas hasil riset, tingginya angka kekerasan pada pelajar.
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (PC IPPNU) Jombang melakukan audiensi dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang, membahas isu kekerasan pelajar yang marak terjadi di Kabupaten Jombang.

Audiensi ini difokuskan pada riset yang dilakukan PC IPPNU terkait meningkatnya angka kekerasan pelajar dan bullying di lingkungan pendidikan.

Baca Juga

Sinta Dwi Maghfiroh, Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan PC IPPNU Jombang, menjelaskan bahwa riset tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap fenomena kekerasan pelajar yang semakin meresahkan.

Ia juga menambahkan bahwa IPPNU telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) serta Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama’ (GMKNU) Jombang, untuk menanggulangi masalah ini.

“Kami berharap audiensi ini bisa menjadi salah satu langkah konkret dalam mengatasi masalah kekerasan dan bullying pelajar di Jombang. Berdasarkan riset kami, bullying mencapai angka 46%, yang menjadikannya jenis kekerasan pelajar paling dominan,” ujar Sinta.

Dia menekankan bahwa kekerasan pelajar tidak hanya berdampak buruk pada korban secara pribadi, tetapi juga memiliki efek negatif pada masyarakat dan lingkungan sekitar. Untuk itu, menurutnya, diperlukan sistem pengaduan yang mudah diakses oleh korban serta pendidikan yang lebih masif terkait pencegahan bullying di kalangan pelajar. Sinta juga menyoroti pentingnya adanya regulasi yang tegas dan spesifik mengenai masalah ini.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Jombang, Mochamad Agung Natsir, memberikan apresiasi terhadap inisiatif PC IPPNU yang telah melakukan riset mengenai kekerasan pelajar di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Ia menilai langkah tersebut sangat positif dan dapat mendukung upaya pemerintah daerah dalam mengatasi masalah ini.

“Perkembangan teknologi yang pesat turut memengaruhi pola pikir dan perilaku pelajar. Dengan adanya riset ini, kami berharap dapat menggali lebih dalam mengenai kategori bullying, usia korban dan pelaku, serta bagaimana penanganan yang tepat, terutama jika pelaku masih di bawah umur,” ujar Agung.

Agung juga mengungkapkan bahwa DPRD Jombang tengah merancang peraturan daerah (PERDA) terkait kekerasan terhadap pelajar dan anak, yang diharapkan dapat memberikan dasar hukum yang jelas dalam menangani permasalahan ini.

Berita Terkait