Ada Papan Proyek di Area Ambrolnya Atap SDN Plemahan 1, Anggaran Rehab Rp 213 Juta

Papan nama proyek yang terpampang tak jauh dari lokasi ambrolnya atap plafon teras SDN Plemahan 1, Kecamatan Sumobito, Jombang.
  • Whatsapp

SUMOBITO, KabarJombang.com – Tidak jauh dari lokasi ambrolnya atap plafon teras Sekolah Dasar Negri (SDN) Plemahan 1, Dusun Mojodadi, Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, terpampang sebuah papan nama proyek berlabel Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, dan alamat lama yakni Jalan Pattimura.

Pantauan di lokasi, papan proyek tersebut berada di sebelah timur menghadap ke arah barat. Tertulis nama proyek Rehabilitasi Ruang Kelas SD Negeri Plemahan 1 Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, sumber dana DAK Anggaran Tahun 2019 anggaran proyek cukup fantastis yakni Rp 213.718.600 (Dua Ratus Tiga Belas Juta Tujuh Ratus Delapan Belas Ribu Enam Ratus Rupiah), dengan pelaksanaan selama 120 hari.

Baca Juga

Hanya saja, tidak ada keterangan terkait dimulainya proyek rehab kelas tersebut, karena tidak tercantum nomor dan tanggal kontrak. Juga tidak tercantum apakah pekerjaan itu kontraktual atau swakelola, karena tidak disebutkan nama penyedia jasa atau pelaksana kegiatan, pengawas pelaksanaan, dan volume pekerjaan pada papan proyek tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Atap plafon teras Sekolah Dasar Negri (SDN) Plemahan 1, di Dusun Mojodadi, Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, ambrol pada Rabu (27/5/2020) pagi. Tidak diketahui kapan waktu persisnya plafon berbahan gipsum yang baru beberapa bulan direnofasi itu runtuh. Warga setempat hanya mengetahui reruntuhan plafon yang berserakan di teras ruang kelas II SDN pada pagi hari ini.

“Saya tahunya pagi-pagi sudah ambruk, pada bagian plafon teras SDN Plemahan 1 ini. Penyebab ambruknya, kalau tidak salah ya dari kualitas gipsumnya yang jelek,” kata Muslimin, salah seorang warga ditemui di lokasi.

Diperoleh informasi, renovasi yang dilaksanakan pihak sekolah itu diserahkan kepada pihak pemborong dari luar desa.

“Tidak ada korban, karena saat kejadian kebetulan sekolah sedang libur. Sedangkan pembangunan dipegang Kepala Sekolah langsung. Tidak melibatkan warga setempat karena pelaksana pembangunan harus memiliki sertifikat,” pungkas Muslimin.

Reporter: Jajang

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait