POC Senilai Rp 4,6 Miliar di Jombang Belum Terbagi

Kepala Dinas Pertanian Jombang, Pri Adi. (Foto : Daniel)..
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Pengadaan POC (Pupuk Organik Cair) senilai Rp 4,6 miliar, melalui e-katalog di Kabupaten Jombang, belum terealisasi. Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Jombang, Pri Adi berdalih masih proses sosialisasi dan spek baru turun.

“Hasil laboratorium dari Universitas Padjajaran Bandung baru turun. Karena POC itu diperiksa komponennya disana. Sistem kita tetap memakai e-katalog, karena hasil yang diperiksa kandungannya sesuai dengan Permentan ( Peraturan Menteri Pertanian),” ujar Pri Adi.

Baca Juga

Selain kandungan sesuai Permentan No 261 Tahun 2019, yakni kandungan organik minimal 10 persen, N minimal 26 persen, natrium fosfat dan kalium minimal 2,6 persen dan PH minimal 4,9 persen. Juga harus terdapat Zat Perangsang Tumpuk (ZPT).

Pri Adi mengatakan, realisasi itu akan dilakukan mulai pada tanggal 7 hingga 14 Desember 2020. Menurutnya saat ini masih ada proses sosialisasi terkait implementasi POC.

“Penerima sudah ada SK Bupatinya, Contoh Kecamatan Diwek ini mendapat 2.000 liter. Petani nanti bisa ambil dimulai tanggal 7 sampai 14 Desember, karena saat ini kan masih ada sosialisasi terkait implementasinya.” tambahnya pada Kabarjombang.com, Jumat (4/12/2020).

POC yang akan dibagikan ke petani yakni dengan merk Ecofresh, merk itu disebut Pri Adi, memiliki kandungan yang pas dan telah diuji. Sayangnya pihaknya tidak menyebut berapa harga pasti dari POC merk Ecofresh ini.

“Merknya Ecofresh untuk harga pasti saya ndak tahu. Intinya menggunakan P-APBD dengan anggaran 4,6 Miliar per liter POC itu harganya Rp 93,4 ribu,”tegasnya.

Tak hanya itu, kini Pri Adi menyebut POC bukan untuk meningkatkan kesuburan tanah seperti yang telah diungkap sebelumnya pada KabarJombang.com. Namun diadakan untuk mengantisipasi jatah pupuk subsidi yang kian menyusut.

“Kalau pupuk hayati untuk kesuburan tanah tapi kalau pupuk organik itu sama dengan pupuk lainnya, pupuk ini menyedikan unsur hara yakni untuk makanan tanaman,”tegasnya

Disinggung mengenai pelatihan pupuk organik untuk keberlanjutan, Pri Adi menyebutkan tidak ada pelatihan berjangka panjang. Dikatakan, keberlanjutan itu mengandalkan bantuan POC dari Pusat, Provinsi, dan Kabupaten.

Dijelaskan, keberlanjutan itu petani dapat POC dari Pusat, Provinsi, dan Kabupaten tapi wilayahnya berbeda-beda. Kalau POC dari provinsi sudah dibagikan, untuk yang Kabupaten kan ini akan dibagikan.

“Nanti kedepannya ada dari pusat menggunakan APBN, dan mendapat jatah 12 ribu hektar. Kalau kandungan organik tanah di Jombang sudah baik nantinya kita nggak perlu bantu lagi,” pungkasnya.

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait