Kembali ke Pondok, Ribuan Santri Ponpes Tebuireng Wajib Test Swab

Juru bicara (Jubir) Ponpes Tebuireng, Nur Hidayat. (Foto: Anggraini).
  • Whatsapp

DIWEK, KabarJombang.com- Ribuan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, akan kembali ke pondok. Namun, sebelum kembali melaksanakan kegiatan pembelajaran baik di sekolah maupun pengajian di pondok secara tatap muka, santri diwajibkan menjalani test swab PCR secara serentak.

Juru bicara (Jubir) Ponpes Tebuireng, Nur Hidayat mengatakan, test swab PCR akan dilaksanakan Sabtu (7/11/2020) besok. Seluruh santri yang kembali ke pondok dan besok merupakan gelombang ketiga atau yang terakhir, dengan total santri yang diundang sebanyak 1.396 santri.

Baca Juga

Kedatangan santri juga akan terjadwal dan terbatas yang dimulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB yang bertempat di parkiran kawasan makam Gus Dur. Selama menunggu hasil swab, santri akan ditempatkan di gedung khusus dengan protokol yang ketat.

“Jadi untuk santri yang sudah siap balik, kami undang. Dan sebenarnya kembalinya para santri ini juga merupakan permintaan wali santri sendiri, karena belajar di rumah juga banyak yang mengeluhkan. Dan sntri yang balik nanti mayoritas kelas 2 baik tingkat Tsanawiyah maupun Aliyah,” kata Dayat kepada KabarJombang.com, Jumat (6/11/2020).

Syarat santri bisa kembali ke pondok yakni harus mengikuti test swab PCR dari rumah sakit Unipdu Jombang yang sudah dipersiapkan oleh pihak Ponpes. Dan beban biaya ditanggung oleh pihak santri seharga Rp 650 ribu.

Dayat mengatakan, murahnya harga swab yang dibebankan oleh santri tersebut karena telah disubsidi pihak Ponpes sebesar 20 persen atau sebesar Rp 140 ribu dari Rp 850 dan mendapat diskon dari RS Unipdu menjadi Rp 790 ribu. Sehingga total yang dibebankan sebesar Rp 650 ribu.

“Waktu yang kita berikan kepada para santri ya mulai besok tanggal 7 sampai tanggal 12 November. Namun, kami berikan kelonggaran bagi para santri seperti santri yang dari Papua. Mereka baru dapat tiketnya tanggal 12 nya,” ungkapnya.

Sementara hasil swab PCR akan keluar dan diketahui maksimal 8 jam. Ketika santri sudah dinyatakan negatif maka diperbolehkan masuk. Sedangkan yang positif akan dikarantina terlebih dahulu selama 14 hari.

“Saat hasil swab santri terkonfirmasi negatif maka santri diperbolehkan secara langsung masuk ke asrama. Dan ini baru pertama kali dilakukan swab yang sebelumnya digelombang pertama dan kedua rapid test,” katanya.

Dayat menekankan, bahwa makam Gus Dur masih ditutup, karena lokasi ziarah Gus Dur berada dilingkungan mengaji para santri. Sehingga, pembukaan ziarah di makam Gus Dur masih ditunda hingga belum diketahui waktunya kapan akan kembali dibuka.

“Begitu juga akses layanan loundry para santri kami batasi hanya di secretariat. Sehingga tidak kontak langsung dengan para santri,” tandasnya.

 

 

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait