KABUH, KabarJombang.com – Dugaan adanya “mahar” dalam proses seleksi pemilihan perangkat desa di sejumlah desa di Kabupaten Jombang, terus menggelinding. Sinyalemen ini diperkuat dengan kemenangan calon perangkat desa yang menjadi “jago” Kepala Desa (Kades)-nya masing-masing, seperti di Desa Karangpakis dan Sukodadi, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang.
Selain dugaan adanya keterlibatan Kades masing-masing, mencuat kabar teranyar jika adanya keterlibatan sejumlah para petinggi dalam proses pengisian perangkat desa. Sumber KabarJombang.com menyebut, Camat dan Kepala Dinas terkait diduga ikut dalam “pusaran” ini.
Diketahui, proses ujian CAT (Computer Assisted Test) calon perangkat desa digelar di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya, Kamis (8/10/2020) lalu.
Pantauan KabarJombang.com di lokasi, tampak ikut serta dalam ujian CAT di kampus ini, di antaranya Camat Bandar Kedungmulyo Mahmudi, Camat Plandan Agus Solihudin, Kabid Pemerintahan Desa DPMD Joko Muji, serta Kepala DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa) Jombang, Sholahudin Hadi Sucipto.
Para pejabat ini tampak setia mendampingi para peserta mulai awal hingga akhir proses ujian. Namun, saat dikonfirmasi terkait kehadirannya, “Hanya sebatas mengawal saja. Semuanya tugas dan wewenang panitia,” jawab salah satu pejabat yang hadir.
Sumber KabarJombang.com membenarkan kehadiran para pejabat tersebut dalam pelaksanaan ujian CAT di Untag kala itu. “Iya ikut hadir di sana. Padahal, di sana (Untag) hanya nongkrong saja sambil ngobrol. Terus ngapain di sana kalau hanya kegiatannya sebatas itu. Kan mending bekerja di kantornya. Kalau hanya mendampingi saja, kan bisa mengutus bawahannya,” bebernya.
Sumber juga menyebut, adanya dugaan praktik transaksi agar nilai CAT bisa dimanipulasi. Teknisnya, para pejabat tersebut diduga telah melobi pihak Untag agar “jago”-nya mendapatkan nilai tinggi. Menurutnya, dugaan lobi-lobi mengarah ke transaksional tersebut, dilakukan secara kolektif, tidak hanya satu dua desa saja.
“Informasi yang saya terima begitu. Jadi sebelumnya, para pejabat sudah melobi pihak Untag agar nilai CAT “jago”-nya bisa tinggi. Ini juga diduga terkondisi dari Pemkab Jombang. Maka tak heran, jika nilai CAT calon perangkat yang ijazahnya paket C bisa sama dengan yang berijazah S1,” katanya sambil meminta agar namanya tidak disebut di media massa.
Sementara itu, Camat Kabuh Anjik Eko Saputro saat dikonfirmasi terkait dugaan keterlibatan Camat dalam proses penerimaan perangkat desa, pihaknya tidak ada di tempat. Saat dihubungi melalaui nomor teleponnya, “Maaf, saya masih rapat di Jombangm” jawabnya singkat, Senin (12/9/2020)
Baca Sebelumnya :
– Prediksi Tak Meleset, Perangkat Desa “Jago” Kades Juga Terpilih di Sukodadi Jombang
– Calon Perangkat Desa “Jago Kades” Menang di Karangpakis Jombang
– Wow, Para “Jago Kades” Dapat Nilai Tinggi di Ujian Calon Perangkat Desa
– Pengisian Perangkat Desa di Kabuh, Diduga Ada Permainan