JOMBANG, KabarJombang.com – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mengancam warga Kabupaten Jombang. Saat ini, ada delapan pasien positif DBD yang dirawat di RSUD setempat, tujuh di antaranya anak-anak.
Direktur RSUD Jombang, Pudji Umbaran mengatakan, pada awal musim penghujan, kunjungan pasien DBD relatif meningkat, meski menurutnya lonjakan itu tak signifikan.
“Dari rata-rata pasien yang kita rawat di bulan-bulan sebelumnya, kurang lebih satu dua tiga pasien. Sekarang ini kita rawat lebih dari itu, hari ini kita merawat ada delapan pasien DBD, satu orang pasien dewasa, yang alhamdulillah sudah membaik, Insyaallah siang ini boleh pulang. Kemudian tujuh orang pasien anak-anak,” ujarnya, Selasa (21/1/2020).
Pudji Umbaran menerangkan, di antara tujuh pasien anak tersebut, empat diantaranya kondisinya mengkhawatirkan dan butuh pengawasan ketat. Bahkan, satu pasien hingga hari ini berada di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit).
“Tiga dirawat di ruang biasa, kemudian tiga pasien lagi dirawat di Ruang HCU (High Care Unit) karena butuh pengawasan ketat,” ungkapnya.
Pudji Umbaran mengakui, satu pasien DBD yang berada di ruang PICU tersebut kondisinya cukup berat. Namun, sejauh ini pasien tersebut masih dilayani oleh petugas RSUD dengan baik dan sesuai standar penanganan pasien.
“Mudah-mudahan terselamatkan. Yang di HCU tetap ada pengawasan karena pasien baru datang dengan level yang menengah, jadi itu harus kita awasi dengan ketat, agar cairan di tubunya atas dampak DBD ini bisa kita kendalikan dan tidak terjadi komplikasi yang tidak kita inginkan bersama,” imbuhnya.
Pudji Umbaran juga mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun lalu di bulan yang sama, jumlah kunjungan pasien DBD di RSUD Jombang tahun ini mengalami penurunan. Hal ini, kata dia tak lepas dari kesigapan masyarakat menjaga kebersihan, kemudian memutus rantai perkembang biakan nyamuk penyebab DBD dengan metode 3M plus.
“Ini harus tetap kita pacu terus agar masyarakat tetap melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan mandiri, dengan kesadaran, supaya tidak mengandalkan fogging,” kata dia menandaskan.
Berdasarkan pantauan di Paviliun Seruni, RSUD setempat, beberapa pasien DBD anak-anak tengah dirawat intensif. Salah satu keluarga pasien, Nisawatul (34) warga Desa Badas, Sumobito, mengaku anaknya yang mengalami panas tinggi telah dirujuk ke RSUD Jombang sejak minggu lalu lantaran sempat mengalami penurunan trombosit.
Di Puskesmas, anaknya menjalani pemeriksaaan di laboratorium dan hasilnya positif DBD sehingga saat itu juga dirujuk ke RSUD. “Ke dokter, masih panas terus dibawa ke Puskesmas, akhirnya di rujuk ke sini. Sekarang kondinya sudah agak membaik,” pungkasnya.