Perjuangan Seorang Ibu di Kesamben, Merawat Sang Buah Hati dengan Kondisi Spesial

Eka Fibriani saat memangku Kiki anaknya. (Diana KN).
  • Whatsapp

KESAMBEN, KabarJombang.com- Perjuangan seorang ibu merawat buah hatinya tidak dapat digantikan dengan apapun. Kendati sang buah hati dilahirkan dalam kondisi apapun, tetap menerimanya sebagai rezeki yang menjadikan sebagai amanah dalam hidupnya yang selalu disyukuri.

Perjuangan ibu dalam merawat sang buah hatinya dengan kondisi kurang normal adalah salah satu hal yang menjadikan seorang ibu harus sabar dalam merawat anaknya dengan kondisi yang kurang normal tersebut.

Baca Juga

Seperti halnya yang dilakukan Eka Fibriani (25), seorang ibu yang tinggal di Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben Kabupaten, Jombang yang selama empat tahun ini telah merawat anaknya meski dengan keadaan spesial yaitu microsefalli (perkembangan otak yang tidak normal). Penyakit yang jarang ada di dunia ini harus diderita  Kiki (4) anak perempuan dari Eka Fibriani (25) ini.

Tak ada yang menyangka bahwa pada masa kandungan Kiki tidak terdeteksi apapun mengenai kondisi yang dideritanya bersama saudara kembarnya yang sudah menghadap Sang Khaliq terlebih dulu.

“Dalam kandungan dulu saya belum tahu kalau ternyata akan seperti ini kondisi Kiki. Pas periksa kehamilan dulu masih terlihat baik-baik saja bersama dengan saudara kembarnya. Namun Tuhan berkehendak lain yang bisa lahir dengan selamat hanya Kiki.”tutur Eka pada KabarJombang.com Senin (21/12/2020).

Istri dari Nanang (30) seorang petugas keamanan sebuah perusahaan swasta di Jombang ini mengaku dengan keadaan seperti yang diderita Kiki tidak dapat menampik kesedihannya mempunyai anak normal seperti kebanyakan anak lain. Namun Eka mengaku mensyukuri apa yang telah diberikan kepadanya.

“Siapapun ibu di dunia ini pasti akan sedih disaat tahu anaknya terlahir dengan keadaan tidak normal. Tapi kembali lagi saya harus bersyukur dengan apa yang diberikan Allah kepada saya, adalah anugerah yang harus saya jaga dan rawat.”ungkapnya.

Dengan keadaan Kiki yang berbeda dengan kebanyakan anak lain, Eka mengaku bahwa rasa sayang terhadap sang buah hati tidak akan berbeda meski dengan sakit yang diderita anaknya.

“Meskipun Kiki tidak sama seperti anak lain yang dengan umurnya sudah bisa bermain dan berlari sana sini,tidak apa-apa buat saya. Tidak akan mengurangi rasa sayang saya. Rasa kasih saya kepada Kiki sama halnya dengan ibu yang mempunyai anak dengan kondisi normal. Tidak hanya saya, ayah, kakek neneknya juga tidak ada yang membedakan semuanya sayang sama Kiki.”kata Eka.

Lambatnya perkembangan otak yang dialami Kiki, Eka menjelaskan bahwa perlu menjalani terapi agar Kiki mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari keadaanya.

Meskipun disebutkan Eka dengan keadaan itu tidak akan membuat Kiki sembuh.”Meski untuk dikatakan sembuh itu hampir tidak bisa, sembuh pun akan tetap tidak normal. Tapi usaha saya untuk Kiki mendapatkan yang lebih baik tetap saya lakukan terapi untuknya seminggu sekali sampai duakali.”jelasnya.

Lebih lanjut Eka mengatakan, meskipun dengan terapi harus ada biaya yang harus dikeluarkan. Semampunya Eka melakukan demi kebaikan Kiki.

“Tapi terkadang saya hanya mampu sekali dalam seminggu untuk terapi karena kondis keuangan kami.”tambahnya.

Agar Kiki selalu sehat,  Eka selalu berdoa akan ada mukjizat yang akam terjadi untuk Kiki. Meski kemungkinan sembuh kecil sekali, tapi Eka berharap agar Kiki selalu sehat.

“Dan semoga ada mukjizat untuk Kiki karena saya pengen dia juga seperti anak-anak lain yang bisa bermain dengan normal. Saya juga berharap agar Allah memberikan kepercayaan kepada saya agar diberi anak lagi dengan normal, nantinya dia yang akan menjaga kakaknya,”pugkasnya.  (Diana KN)

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait