JOMBANG, KabarJombang.com – Stunting masih jadi salah satu pekerjaan rumah yang harus di selesaikan, oleh Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Jombang. Lantaran angka stunting balita di Kabupaten Jombang mencapai ribuan.
Seperti pada tahun 2021 lalu, tercatat ada lebih dari 9.000 balita di Kota Santri yang diindikasi mengalami Stunting. Seperti disebut kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang, drg Budi Nugroho, bahwasanya pada tahun 2021 kemarin, Stunting di Jombang termasuk tinggi.
Hal tersebut dikarenakan karena kurang gizi serta pola asuh balita yang salah. “Kasus Stunting cukup tinggi, diangka 13,1 persen,” ucapnya pada Kamis (23/6/2022).
Hal tersebut diketahui, setelah pada tahun 2021 terdapat 85.000 balita yang di timbang. Dari total itu, 9.700 balita di antaranya terindikasi Stunting.
Terpisah, dr Pudji Umbaran, kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) Jombang, menuturkan telah melaksanakan program guna menurunkan angka Stunting.
“Melaksanakan program, seperti penguatan mitra dan pemberdayaan kampung KB, serta pemilihan bahan makanan bergizi,” katanya.
Pihaknya, juga berupaya untuk menggandeng beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna menurunkan angka Stunting di Kabupaten Jombang. Disebutnya, untuk angka Stunting sendiri tidak boleh lebih dari 14 persen.
Karena itu, ia ingin semua elemen turut ikut andil menurunkan Stunting. “Salah satunya dengan cara bermitra dengan BKKBN provinsi, Dinkes Jombang, DPMD Jombang, serta desa,” jelasnya.