PETERONGAN, KabarJombang.com – Harga komoditas tomat di pasar tradisional Peterongan, Kabupaten Jombang mengalami kenaikan dua kali lipat. Biasanya dijual Rp 7-8 ribu perkilogram, menjadi Rp 20 ribu.
Selain tomat naik, kentang juga mengalami kenaikan dari Rp 13 ribu per kilogram, jadi Rp 16 ribu perkilogramnya.
“Sekarang ini yang dikatakan mengalami kenaikan harga itu, kentang dan tomat. Kalau waktunya, sekitar mulai setelah perayaan hari raya idul adha itu, kentang dan tomat ini mengalami kenaikan harga. Sampai sekarang pun tetap naik,” kata salah seorang pedagang sayur, Nunuk Komariyah kepada KabarJombang.com, Rabu (4/8/2021).
Perempuan berusia 45 tahun itu menduga kenaikan kentang dan tomat tersebut imbas dari banyak petani yang gagal panen. Maka dari itu, harga barang tersebut sampai kini terus mengalami kenaikan.
“Kemungkinan ya pengaruh cuaca ini, sehingga banyak petani yang gagal panen. Dari itu yang membuat harga jual tomat semakin mahal,” tutur Nunuk.
Sementara harga bawang merah turun dari Rp 30 ribu menjadi Rp 27 ribu perkilogramnya.
“Bawang merah saja yang mengalami penurunan, itu pun baru saja ini. Biasanya per kilogram itu 30 ribu, sekarang menurun jadi 27 ribu. Karena ya sudah banyak dan tersedia dimana-mana,” tutur perempuan asal Desa/Kecamatan Peterongan, Jombang.
Sementara untuk harga jual bahan pokok lainnya, terpantau stabil. Adapun sejumlah bahan dan harganya, diantaranya cabai merah besar Rp 18 ribu perkilogram, cabai Rp 30 ribu perkilogram, wortel Rp 11 ribu perkilogram, jahe Rp 25 ribu perkilogram, dan bawang putih Rp 25 ribu.
Hal senada juga diungkapkan pedagang lainnya, Abdul Kholiq. Dirinya mengatakan bahwa tomat mengalami kenaikan harga yang cukup tajam.
“Kenaikan tomat ini sampai mengejutkan para pembeli saat menanyakan harga, seringkali terus bertanya-tanya. Karena memang biasanya naik turunnya harga itu tidak seberapa, namun untuk tomat ini mengalami kenaikan harga yang cukup lumayan tinggi,” jelasnya.