PETERONGAN, KabarJombang.com – Harga gula pasir di pasar tradisional maupun toko sembako di Kabupaten Jombang, meroket sejak beberapa minggu terakhir. Harganya hingga tembus Rp 16 ribu per kilogram.
Salah satu toko sembako di daerah Kecamatan Peterongan contohnya. Menurut Samsul, pemilik toko, sebelum harga gula pasir naik, dirinya menyediakan kurang lebih dua sampai tiga sak gula pasir, dimana satu sak berisi 20 kilogram gula.
Berhubung harga gula meroket, dirinya mengaku mengurangi penjualan gula menjadi satu sak bahkan setengahnya, agar tak merugi.
“Dua minggu sebelumnya, harga gula pasir masih kisaran Rp 14 ribu. Masuk bulan Maret ini naik Rp 2 ribu menjadi Rp 16 ribu,” ucap Syamsul, Selasa (17/2/2020).
Padahal, kata Syamsul, gula pasir menjadi komoditas utama yang dibeli para konsumen saat berbelanja. Menurutnya, setiap hari harga gula naik Rp 500. “Ya sampai sekarang ini masih Rp 16 ribu,” ujarnya.
Hal senada diutarakan Didik Wanaris, salah satu penjual sembako di Pasar Tradisional Peterongan, Jombang. Ia mengatakan, naiknya harga gula membuat dirinya mengurangi stok jual.
“Harga gula naik terus, saat ini masih Rp 16 ribu. Jadi harus menyediakan beberapa kilogram saja agar tak merugi,” katanya.
Ditanya penyebab harga gula pasir naik, Didik mengatakan tidak mengetahuinya. Meski, lanjutnya, untuk mencari gula ke distributor, tidak terlalu sulit. “Banyak stok kok, tapi ya gitu, harganya naik terus,” jelasnya.
Kenaikan harga gula, sangat terasa bagi pedagang kecil seperti pedagang kopi dan es. Dia mengaku kerap mendapat komplain dari para pedagang yang menjadi pelanggan tokonya. “Ya otomatis, mereka mengurangi beli gula pasir karena harganya mahal,” pungkasnya.