Dosen STIE PGRI Dewantara Jombang Bagikan Tips Mengelola Keuangan di Bulan Ramadhan

Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
Ilustrasi
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Permasalahan keuangan kerap kali tak bisa dihindari dari kehidupan, khususnya di bulan Ramadhan. Kebutuhan dan keinginan seakan berlomba ingin sama-sama terpuaskan.

Pengelolaan keuangan atau finansial yang tepat merupakan suatu hal yang penting untuk kehidupan dimasa mendatang.

Baca Juga

Berikut cara sederhana agar keuangan anda bisa terkelola dengan tepat, khususnya di bulan Ramadhan ini.

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) PGRI Dewantara Jombang, Abdul Rochim menjelaskan jika dalam keuangan terdiri dari dua konsep atau kutub, yakni sumber dan pemakaian.

Sumber tersebut juga perlu diketahui dulu berasal dari mana. Misalnya, jika seorang perempuan itu hanya sebagai ibu rumah tangga maka sumber keuangan yang diperoleh hanya berasal dari pemberian sang suami.

“Nah, jika sumber keuangan tersebut hanya dari pemberian suami tentu akan terbatas. Tapi, jika ia seorang ibu rumah tangga sekaligus wanita karir atau memiliki usaha sampingan (UMKM), maka sumber keuangan tersebut akan ada dua (dari pendapatannya sendiri dan suami),” kata Rochim saat berbincang dengan KabarJombang.com di ruangannya, Kamis (15/4/2021).

Sementara itu, dari segi pemakaian untuk kebutuhannya terdiri dari primer dan sekunder. Jika sumber pendapatan seseorang terbatas maka akan lebih memenuhi kebutuhan primer dibandingkan sekunder.

Dan perlu diketahui, kebutuhan primer merupakan kebutuhan utama atau pokok yang dibutuhkan oleh manusia agar bisa bertahan hidup (seperti; pangan, sandang, dan papan).

Sedangkan, kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan usaha menciptakan atau menambah kebahagiaan hidup, setelah kebutuhan primer terpenuhi. Seperti sepeda, handphone, hiburan dan lain sebagainya.

“Jika seseorang sudah bisa memenuhi kebutuhan primer dan sekunder maka seseorang bisa melakukan saving (menabung atau investasi). Jadi, jika dua kebutuhan itu sudah terpecahkan maka persoalan dalam pengelolaan akan mudah. Karena sudah tau secara jelas sumber dan alokasinya seperti apa,” jelas Rochim.

Dosen Keuangan STIE PGRI Dewantara ini juga mengatakan, jika pengelolaan keuangan dalam rumah tangga itu harus diketahui dengan jelas dulu sumbernya dari mana saja.

“Karena jika sumbernya tidak jelas, apalagi kalau dalam penggunaannya, ini juga akan repot. Jangan-jangan sumber uangnya dari utang, itu malah lebih parah. Karena utang itu juga merupakan sumber keuangan,” ungkapnya.

Kekuatan keuangan akan berbahaya jika sumber yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau digunakan untuk konsumtif diperoleh dari utang. Namun, hal ini tidak akan berlaku untuk para pemilik sumber keuangan yang unlimited (tidak terbatas), karena sumber keuangannya ada dan jelas.

“Sehingga, perlu ada pengendalian perilaku agar tidak boros. Kalau kita berbicara secara ekonomi, maka utang itu harusnya digunakan untuk hal-hal yang produktif bukan konsumtif. Karena memang susah untuk mengendalikan itu, karena kebanyakan dari kita lebih banyak mengeluarkan uang atas dasar keinginan bukan kebutuhan. Maka perilaku itu yang harus dirubah,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Rochim orang rasional itu membeli sesuatu karena kebutuhan. Sehingga, perlu dilakukan perincian dulu kebutuhannya apa saja dan dilihat atau disesuaikan dengan seberapa besar sumber yang diperoleh. Karena masing-masing rumah tangga kebutuhannya berbeda-beda.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait