Curah Hujan Dibawah Normal, Jombang Terancam Kekeringan di Bulan Agustus hingga Oktober

Ilustrasi
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Kabupaten Jombang diprediksi akan mengalami kekeringan antara Agustus hingga Oktober mendatang. Dalam analisa prakiraan hujan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, stasiun Klimatologi Malang, intensitas curah hujan, berada dibawah garis normal. Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jombang sendiri mengaku telah mengambil langkah antisipasi.

Analisa yang diambil dari hasil 197 pos hujan sampai dengan awal Juli 2020 oleh stasiun Klimarologi Malang menunjukkan, tingkat keseringan turun hujan mencapai 10 hari sekali. Kabupaten Jombang sendiri bergabung dengan 13 Kabupaten/Kota yang memiliki curah hujan dibawah normal. Diantaranya, sebagian kawasan Bangkalan, Banyuwangi, Batu, Jember, Malang, Pamekasan, Mojokerto, Ponorogo, Sampang, Sidoarjo, Sumenep, Lamongan dan Probolinggo.

Baca Juga

Kepala seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Jombang, Gunadi, ketika dikonfirmasi, membenarkan data tersebut. Menurutnya, masalah ini sudah disampaikan pada rapat tentang kesiapsiagaan bencana di Sidoarjo. “Mohon maaf saya masih rapat koordinasi, dan memang hasilnya seperti itu, rapat koordinasi digelar di Hotel Neo Sidoarjo,” jelasnya pada KabarJombang.com, Kamis (23/7/2020).

Intensitas curah hujan dibawah normal ini menurut Gunadi, menjadi antisipasi BPBD dalam menghadapi kekeringan. “Data wilayaj yang berpotensi mengalami kekeringan di tahun 2020 sudah kami kirim ke Provinsi. Selain itu, kami juga sudah mengajukan untuk permintaan tandon air dan wadah plastik untuk penyaluran ke daerah pelosok serta titik-titik terparah yang dilanda kekeringan,” urai dia memungkasi.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait