Pemkab Jombang dan KLHK Kolaborasi Pulihkan Lahan Terkontaminasi Limbah B3

Limbah B3, Pemkab Jombang, KLHK, Pencemaran sungai,
Sosialisasi virtual pelaksanaan pemulihan lahan terkontaminasi limbah B3 dan penyadaran kelompok rentan terpapar limbah B3 antara KLHK dengan Pemkab Jombang. Daniel Eko
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Pemkab Jombang dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan kolaborasi guna memulihkan lahan yang terkontaminasi limbah B3. Sasarannya adalah kelompok yang rentan terpapar limbah B3.

Hal itu diketahui saat sosialisasi Pelaksanaan Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 dan Penyadaran Kelompok Rentan Terpapar Limbah B3 di ruang Media Center Pemkab Jombang, Selasa (24/8/2021) kemarin. Tak bisa dipungkiri, Jombang menjadi salah satu daerah yang hingga kini merupakan tempat pengolahan limbah B3.

Baca Juga

Direktur Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 KLHK, Haruki Agustina melalui virtual akan menargetkan pembangunan kawasan ramah lingkungan terkait pengelolaan limbah B3 di Kabupaten Jombang. Ada dua target dalam program tersebut, di antaranya membangun desa wisata.

Contohnya wisata sungai (Eco Riparian) daerah DAM Yani Sumobito, Jombang setelah lahan yang terkontaminasi limbah B3 dipulihkan. Kemudian target kedua dengan memberikan dukungan kepada Pemkab Jombang terkait upaya revitalisasi industri. Yakni, membangun Sentra Slag Alumunium, di Desa Bakalan, Kecamatan Sumobito, Jombang yang saat ini masih dalam tahap pembangunan.

“Dengan kerjasama industri semen, agar sisa pengolahannya (limbah B3) bisa ditampung. Terkait sungai ramah lingkungan menjadi destinasi wisata saat ini yang masih digodok di Ditjen PPKL. Selain sosialisasi kita juga akan melakukan pendampingan terkait pengelolaan limbah yang baik dan benar di Kabupaten Jombang,” kata Haruki Agustina.

Sementara itu, Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab memaparkan bahwa pemulihan area tercemar limbah B3 sudah dilakukan secara bersama-sama, termasuk Dam Yani di Sumobito dan Jalan Usaha Tani di Desa Gedangan, Kabupaten Jombang. Saat ini juga sedang dalam proses pembangunan sentra IKM Slag Alumunium di atas tanah lahan Koperasi Smars di Desa Bakalan Kecamatan Sumobito, Jombang.

“Sebagai Langkah Pengelolahan Limbah Asalum (Abu Slag Alumunium) yang merupakan limbah B3, Pemkab Jombang telah memfasilitasi kerjasama dengan PT Semen Indonesia dan PT Bangun Persada agar Asalum, ini bisa diolah dan dimanfaatkan dengan baik,” kata Mundjidah Wahab.

Kepada KLHK, Bupati Jombang juga berharap ada arahan agar pemulihan dan pengendalian pencemaran lingkungan akibat terkontaminasi limbah B3 dapat dijalankan. Sementara kepada warga Sumobito, Kesamben dan Jogoroto diharapkan untuk bersama-sama memperbaiki cara meneruskan industri pengolahan limbah B3 ini dengan menjaga keamanan lingkungan sekitar.

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang Miftahul Ulum juga memaparkan, penanganan limbah B3 Slag Aluminium dan progress yang telah dicapai. Menurutnya, Pemkab Jombang telah menetapkan penanganan limbah B3 menjadi program prioritas untuk ditangani melalui kegiatan pemulihan lahan terkontaminasi limbah B3.

“Bukti dari komitmen ini, sampai dengan tahun 2020 telah dilaksanakan pemulihan akibat terkontaminasi limbah B3 di 3 (tiga) lokasi, yaitu Lahan Koperasi Smars di Desa Bakalan Kecamatan Sumobito, Jombang yang didanai melalui CSR dan APBN, Dam Yani desa Budugsidorejo Kecamatan Sumobito yang didanai melalui APBN dan CSR, Jalan Usaha Tani di desa Gedangan Kecamatan Sumobito yang didanai dari APBD Kabupaten Jombang dan CSR,” tandas Ulum.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait