MTsN 17 Ngoro Jombang Dipercaya UNESCO Jakarta Jadi Pilot Project Learning for Emphaty

MTsN 17 Ngoro Jombang dipercaya UNESCO Jakarta Jadi Pilot Project Learning for Emphaty
Kepala Kantor Kementerian Agama Jombang, Dr. H. Taufiqurrahman, M.Ag bersama Kepala MTSN 17 Ngoro Jombang saat membuka kegiatan diseminasi learning for emphay.KabarJombang.com/Slamet Wiyoto/
  • Whatsapp

JOMBANG, Kabarjombang.com – Pembelajaran di masa pendemi tidak menyurutkan langkah MTsN 17 Ngoro untuk tetap aktif dan kreatif. Selain, terus melakukan pembelajaran tatap muka terbatas pada awal pekan ini, madrasah yang berlokasi di Dusun Ngrembang Rejoagung kecamatan Ngoro Jombang ini mengadakan lomba-lomba yang memacu kratifitas siswa.

“Sejak Juni 2020, MTsN 17 Jombang dipercaya oleh UNESCO Jakarta menjadi madrasah pilot project learning for emphaty atau penerapan pembelajaran berbasis empati,” kata Usman, Kepala MTsN 17 Jombang.

Baca Juga

Koksekuensi dari kepercayaan itu adalah, penyelenggaraan pembelajaran, mulai dari perencanaan, proses, dan evaluasi harus menyisipkan nilai-nilai empati.

“Tujuan dan harapannya adalah seluruh stake holders pendidikan benar-benar tertanam nilai-nilai empati di dalam dirinya dan diaplikasikan dalam kehidupan nyata di masyarakat. Nilai-nilai empati harus selalu ditanamkan kepada anak-anak melalui bimbingan guru, karena ditengarai nilai-nilai empati itu mengalami degradasi di masyarakat,” imbuhnya.

Selain itu, agar semangat berempati itu benar-benar terinternalisasikan ke dalam jiwa anak-anak, MTsN 17 Jombang mengadakan berbagai kegiatan, seperti lomba Tik-Tok, lomba menggambar poster yang harus mengandung nilai-nilai empati.

“Antusiasme anak-anak luar biasa, yang dibuktikan dengan keikutsertaan mereka dalam lomba tersebut. Hampir semua siswa ikut dalam lomba tersebut, hasi hadil vidio Tiktok itu nanti akan dikirim ke UNESCO,” kata pria yang banyak menulis buku ini.

Sebagai madrasah pilot poject, MTsN 17 Jombang juga melakukan diseminasi learning for emphaty kepada guru-guru madrasah dan sekolah di sekitar. Tujuannya adalah agar pembelajaran berbasis empati bisa menyebar ke banyak madrasah dan sekolah.

Kegiatan diseminasi learning for emphay dibuka secara langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Jombang, Dr. H. Taufiqurrahman, M.Ag. Dalam kesempatan tersebut, disampaikan tentang pentingnya nilai-nilai empati ditularkan kepada yang lain.

“ASN terutama guru harus menjadi pelopor dalam hal ini,” kata Taufiqurrahman.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait