Proyek SMPN 6 Jombang Bermasalah ?

Sempat Terkena Refocusing, Perbaikan Ruas Jalan Samsat-SMP 6 Jombang Tuntas Tahun Ini
SMP N 6 Jombang (dokumentasi)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Proyek Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dan Rehabilitasi Ruang Kelas SMP Negeri 6 kabupaten Jombang mulai dianggap bermasalah. Hal ini merupakan buntut dari molornya proyek yang dikerjakan CV Satria Aji Perkasa dengan nilai kontrak Rp 934.523.091,- tersebut. Didalam kontrak sendiri tertulis, sejak tgl 01 Juli ini berakhir pada bulan Oktober tahun 2024. Berdasarkan pengamatan dilapangan, progres pekerjaan fisik masih kurang lebih mencapai 70 persen.

Nampak saat KabarJombang bermain kesana, jumat (18/10/2024), ada dua pekerja saja yang bekerja. Gedung sendiri belum beratap dan lantai yang rencananya di pasang granit juga belum terpasang. Untuk rehabilitasi gedungpun belum berlantai,nampak ada beberapa gentengnya juga belum terpasang. Menurut salah satu narasumber, sebut saja G, jika CV Satria Aji Perkasa disamping mengerjakan SMPN 6, juga mengerjakan SMPN 1 jogoroto,SMPN 1 Kabuh serta SMPN 1 Kudu. “Seluruh proyek yang dikerjakan cv Satria dipastikan molor karena waktu kurang lebih satu mingguan. Jika tidak tepat waktu bisa jadi putus kontrak, karena setahu saya pemborongnya sudah kehabisan uang dan hanya mengandalkan pembayaran berkala saja.Itu proyek yang paling patah ya di SMPN 6,’ tutur G salah satu kontraktor yang enggan namanya disebut ini.

Baca Juga

Dijelaskan lebih jauh, proses lelang CV Satria sendiri cukup gila. Dalam penawaran saja mereka berani menawar dibawah 75 persen. “Secara otomatis pekerjaan bisa jadi asal-asalan dan yang pasti menyimpang dari RAB yang ada,” tegas dia lebih lanjut. Proyek SMPN 6 sendiri menurut G telah di sidak oleh inspektorat dan Dinas Pendidikan selaku pengelola dana. Namun menurut G, entah bagaimana ceritanya, tidak ada tindak lanjut atas sidak tersebut. “Pejabat Pembuat komitmen (PPK) harusnya segera mengambil tindakan, semua juga tahu beli genteng saja tidak mampu, terus tembok yang saya tahu di RAB harusnya 4 meter tetapi dilapangan hanya tiga meter. Kemudian untuk rehabilitasi, harusnya ada tambahan tinggi tembok tapi nyatanya tetap tidak ada tambahan, belum lagi masalah konsultan pengawasan, jarang sekali mereka ke lokasi, ya malah gampang nyeleweng dari RAB,” tegas G kesal.

Terpisah, Dani, direktur CV Satria Aji Perkasa ketika dikonfirmasi mengatakan jika seluruh pekerjaan yang ia garap sudah sesuai dengan RAB. “Kata siapa yang gak bener, itu tingginya tembok bisa diukur sendiri gak cuman 3 meter, untuk yang SMP 6 keseluruhan memang masih mencapai 79 persen dengan total kontrak Rp 934.523.091,- tapi pasti jadi kok lihat saja di akhir oktober nanti. Kalau untuk konsultan kami ada namanya mas Bayu, jadi pengawasannya paling satu Minggu satu kali, kita maklumi saja mereka kan gaji kecil jadi wajar saja,” terang Dani.

Menurut Dani, yang membuat pembangunan tersendat, dikarenakan akibat proses pencairan termin kedua hingga kini belum di cairkan. Andai saja menurut Dani, pihak dinas mampu mencairkan dana sesuai dengan jadwal, pasti pembangunan juga idak akan molor. “Kalau ngomong target, saya yakin akan selesai asalkan Termin segera dicairkan, kalau termin tidak diturunkan mau nglembrin orang juga gak bisa,” beber Dani. Sampai berita ini ditayangkan, Kabarjombang masih berupaya mengkonfirmasi ke PPK dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait