PACITAN, KabarJombang.com – Kasus Leptospirosis tengah merebak di Kabupaten Pacitan.
Dikutip dari Kompas TV Rabu (1/3/2023), selama tiga pekan terakhir, ratusan warga terdeteksi suspect leptospirosis dan 24 orang dinyatakan positif.
Kasus tersebut merebak di wilayah Kecamatan Nawangan, Pacitan.
Selain puluhan orang dipastikan positif, ada tiga orang yang meninggal akibat penyakit ini.
Lantas, sebenarnya apa itu Leptospirosis, apa saja penyebab dan gejalanya?
Penyebab Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans.
Bakteri ini biasanya disebarkan lewat urine atau darah hewan yang terinfeksi, seperti tikus, anjing dan babi.
Meski demikian, tak hanya terbatas pada hewan-hewan tersebut, dikutip dari CDC, pada dasarnya semua hewan berpotensi terinfeksi leptospirosis.
Bakteri penyebab Leptospirosis biasanya akan berkembang biak di lingkungan yang kotor.
Ketika hewan terinfeksi leptospirosis, mereka mungkin tak akan menunjukkan gejala penyakit.
Namun, hewan yang terinfeksi bisa terus mengeluarkan bakteri ke lingkungan secara terus menerus atau sesekali selama beberapa bulan hingga tahun.
Pada manusia, leptospirosis yang tidak diobati bisa menyebabkan kerusakan ginjal, meningitis, gagal hati, gangguan pernapasan hingga kematian.
Gejala Leptospirosis
Leptospirosis bisa memunculkan sejumlah gejala pada manusia, di antaranya yakni:
- Demam tinggi.
- Sakit kepala.
- Panas dingin.
- Nyeri otot.
- Muntah.
- Kulit dan mata kuning.
- Mata merah.
- Sakit perut.
- Diare.
- Ruam.
Gejala-gejala tersebut mirip dengan gejala berbagai penyakit lain. Sehingga ada kemungkinan gejala Leptospirosis disalahartikan sebagai penyakit lain.
Pada beberapa orang, leptospirosis bisa tak menunjukkan gejala sama sekali.
Pada mereka yang mengalami gejala, penyakit biasanya akan dimulai secara tiba-tiba dengan dua fase yang umum terjadi yakni:
- Fase pertama yakni muncul gejala demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, muntah atau diare. Pada fase ini pasien akan sembuh untuk sementara waktu, kemudian bisa kambuh sakit lagi.
- Fase kedua yakni penyakit muncul lebih parah bahkan bisa mengalami gagal ginjal atau hati, atau meningitis.
Penyakit leptospirosis biasanya akan menyebabkan seseorang mengalami sakit selama 3 minggu atau lebih.
Jika tak segera dilakukan perawatan pemulihan, bisa mencapai berbulan-bulan.
Cara mencegah leptospirosis
Agar terhindar dari leptospirosis, sebaiknya hindari berenang atau berendam di air yang mungkin terkontaminasi urine hewan.
Selain itu, hindari berinteraksi dengan hewan yang berpotensi terinfeksi.
Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan agar tak tertular leptospirosis sebagaimana dikutip dari NHS:
- Cuci tangan dengan sabun dan air setelah memegang hewan atau produk hewan.
- Bersihkan semua luka sesegera mungkin.
- Tutupi setiap luka dan goresan dengan plester tahan air.
- Kenakan pakaian pelindung jika Anda berisiko melalui pekerjaan Anda.
- Mandi sesegera mungkin jika Anda pernah berada di air yang berpotensi terinfeksi.
- Periksa apakah anjing Anda divaksinasi leptospirosis (tidak ada vaksin untuk manusia).