JOMBANG, KabarJombang.com – Stunting masih menjadi salah satu masalah yang jadi pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang. Angka stunting di Kota Santri disebut masih tinggi, hal ini membuat pemerintah setempat tidak bisa diam saja.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) Jombang dr Pudji Umbaran, menuturkan, pihaknya menganalisa stunting di Jombang masih punya potensi untuk terdeteksi dalam beberapa bulan kedepan.
Guna mengantisipasi hal tersebut, pihaknya kini sedang melakukan verifikasi dan validasi. Temuan stunting ini diperkirakan masih punya potensi tinggi.
“Kabupaten Jombang total masyarakat nya ada sekitar 1,3 juta jiwa. Dari jumlah itu, persentase potensi stunting masyarakat sekitar 20 persen dari jumlah total keseluruhan masyarakat,” ucapnya pada wartawan pada Selasa (2/8/2022).
Pihaknya mengaku sudah melakukan beberapa langkah untuk meminimalisir potensi stunting akibat kekurangan gizi di masyarakat. Langkah yang dilakukan yaitu melakukan audit stunting ke beberapa kelompok dan membuat strategi untuk menyelesaikan.
Untuk beberapa kelompok di atas, terbagi menjadi empat kelompok yang nantinya akan dilakukan inventarisir. Yaitu, anak di bawah usia dua tahun, ibu hamil, ibu nifas dan kelompok calon pengantin.
“Melakukan audit ke beberapa kelompok dan membuat strategi penyelesaiannya. Yang ditargetkan pada tahun 2024 angka stunting di bawah 14 persen,” katanya.
Audit yang dilakukan ini tidak hanya melibatkan pihak terkait, dalam hal ini Dinas DPPKB-PPPA saja, melainkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perguruan tinggi, kelompok profesi, kecamatan, desa serta pendamping desa juga dilibatkan.(Anggit)