JOMBANG, KabarJombang.com – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak kian marak terjadi, khususnya di Jawa Timur. Bahkan, di Kabupaten Jombang juga rupanya terdapat hewan ternak yang terindikasi wabah tersebut.
Dari data yang didapatkan melalui Dinas Peternakan Jombang, terdapat dua sapi yang terindikasi wabah PMK. Kepala Dinas Peternakan Jombang, Agus Susilo Sugiyoto mengatakan, dua ekor sapi tersebut masih terindikasi.
“Di Kecamatan Wonosalam dan Kecamatan Tembelang,” katanya pada Rabu (11/5/2022).
Hal tersebut diketahui setelah pihaknya menerima laporan, bahwa di Jombang terdapat dua ekor sapi yang terindikasi PMK. Awal mulanya, ia mengintruksikan tim guna mengecek apakah di Jombang terdapat hewan ternak yang terjangkit PMK.
“Banyaknya informasi di Jawa Timur soal Wabah PMK ini, jadi tim disebar untuk melakukan pemantauan,” ujarnya.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, dua sapi itu diperiksa. Hasilnya, kedua sapi tersebut menunjukkan gejala PMK seperti tidak nafsu makan dan lepuh pada mulut, lidah dan bibir.
“Sudah dilakukan perawatan dan sampel sudah diambil,” katanya.
Untuk diketahui, dilansir dari Detik.com, sebanyak 1.600 an hewan ternak di empat Kabupaten Jatim terkena wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dari jumlah itu, 19 ternak di antaranya mati.
Kadis Peternakan Provinsi Jatim Indyah Aryani mengungkapkan, dari 4 kabupaten yang diketahui terkena wabah PMK, total yang terinfeksi selama 2 pekan meningkat. Mulai 28 April semula 1.240, kini berkembang menjadi 1.600an ekor sapi.
“Di 4 kabupaten itu total ada 1.600 an yang terkena wabah PMK, yang mati 19 ekor,” kata Indyah Aryani saat mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa meninjau proses penyuntikan sapi terkena wabah PMK di peternakan sapi milik H. Supar Desa Soko Kecamatan Tikung, Minggu (8/5/2022).