JOMBANG, KabarJombang.com – Di tangan Ria Trans Suci, warga Desa Jelakombo, Kabupaten Jombang, tali disulap menjadi aneka kerajinan tas bernilai ekonomi tinggi dengan teknik makrame.
Tak hanya membuat tas, aneka dompet dan tirai berbahan makrame juga mampu dikerjakannya.
Usaha yang dirintis Ria sejak tahun 2015 itu bermula dari membaca buku panduan tentang berbagai kreatifitas, dan ia pun mulai belajar kerajinan membuat tas dengan teknik makrame secara otodidak.
“Sejak tahun 2015 yang lalu, saya itu membaca buku panduan iseng-iseng gitu. Ternyata mungkin bagi saya menarik, saya mempraktekkan tips membuat tas sesuai panduannya,” jelas perempuan berusia 35 tahun ini kepada KabarJombang.com, Sabtu (17/7/2021).
Bahan dalam pembuatannya tak cukup banyak, baginya cukup dengan tali dan gunting saja. Setelah lancar membuat bermacam tas, dirinya langsung menunjukkan hasil karyanya ke sejumlah kerabat dan tetangganya.
“Ternyata saat itu sempat heran namun bangga gitu, kesan dari sejumlah tetangga itu terkesan bagus dan di anjurkan untuk membuka usaha gitu. Karena banyak dukungan, saya coba saja buka itu,” kata Ria.
Secara tidak langsung, saat di pasarkan dibeberapa sosial media miliknya, banyak yang tertarik. Namun, karena masih awal membuatnya, ia hanya menerima tiga pesanan dalam sebulan.
“Soalnya ragu kan, kalau masih awal-awal gitu. Rasa takut atau seneng itu campur jadi satu, jadi waktu itu saya masih menerima pesanan sedikit dulu,” ungkap dia.
Namun, setelah berjalan beberapa bulan Ria sudah berani menerima banyak pesanan dan mempunyai reseller sendiri.
“Kalau pengirimannnya tas anyaman ini Alhamdulillah sudah meluas, dari daerah luar daerah Jombang seperti Sidoarjo, Surabaya, Malang, hingga tembus Luar Jawa seperti Lombok dan Jakarta,” katanya.
“Ada banya jenis, seperti tas model, ransel, dompet, tas pesta, selempang, selain itu juga memasarkan hiasan dinding ini, yaitu tirai. Kalau bahan talinya banyak macam juga, kadang ada yang pesan dari tali kur, hingga sampai pernah dipesankan dari tali rafia,” tuturnya menambahkan.
Soal harga menurut Ria, menyesuaikan dari kesulitannya saat menganyam. Mulai Rp 100 ribu-Rp 500 ribu.