Warga Wonosalam Jombang, Tingkatkan Ekonomi Melalui Pemberdayaan Sapi Perah

Ribuan sapi perah yang berada di sentra peternakan UD Saputra Jaya, Galengdowo, Wonosalam, Jombang. (Kevin Nizar).
  • Whatsapp

WONOSALAM, KabarJombang.com – Kecamatan Wonosalam, selain terkenal dengan keindahan alam dan buah durianya. Ternyata juga terdapat potensi lainnya yang mempu meningkatkatkan perekonomian dari masyarakat setempat, yakni peternakan sapi susu perah.

UD Saputra Jaya, sentra peternakan sapi perah yang berada di Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, mengaku di desa tersebut sebanyak 90 persen masyarakatnya merupakan peternak sapi perah.

Baca Juga

“Dulu sebelum adanya UD Saputra Jaya, para peternak hanya bisa menjual susu dengan harga Rp 6.000 per liter. Namun, setelah kami bina, kemudian kami kembangkan kualitas produksinya melalui perusahaan ini. Sekarang harga susu dipeternak sudah mencapai Rp 7.300 per liter,” ungkap Edy Sumarmo, selaku penanggung jawab peternakan.

Hal tersebut menurut Edy, karena memang di Wonosalam ini selain pariwisata dan buah duriannya. Juga terdapat potensi lain yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, yakni peternakan sapi perah serta pengolahan susu.

“Melalui UD Saputra Jaya, selain sebagai tempat penampungan susu, kami juga berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat lewat berbagai program, termasuk sistem gaduh sapi dan kredit sapi tanpa bunga, yang dirancang khusus untuk meningkatkan kesejahteraan peternak lokal,” ujarnya saat diwawancarai Kamis (31/10/2024).

Menurutnya, UD Saputra Jaya, saat ini, mengelola sekitar 4.000 ekor sapi perah yang menghasilkan susu segar setiap hari. Dari jumlah tersebut, mereka mampu mengirimkan hingga 32 ton susu segar ke berbagai pabrik, termasuk PT Indolakto yang terkenal dengan produk susunya, merk Indomilk.

Dari pantauan di lokasi, terlihat truk-truk besar yang menampung susu keluar masuk peternakan untuk mengambil susu segar yang kemudian dikirim ke pabrik-pabrik. Ribuan sapi perah yang ada di peternakan ini, setiap hari dirawat, diberikan makan, dimandikan dan kotorannya dibersihkan, agar tetap terjaga kebersihan sapi dan kandangnya.

Edy menjelaskan jika UD Saputra Jaya ini sudah ada sejak tahun 90-an, hanya saja baru punya daftar order atau list pasti yang sudah terdaftar, untuk bisa mengirimkan susu ke pabrik-pabrik besar pada tahun 2021.

“Oleh karena itu, dengan adanya potensi yang sangat besar ini dalam hal produsen susu atau peternakan sapi perah yang ada di Wonosalam. Kami ingin potensi ini terus didorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) supaya bisa meningkatkan ekonomi daerah, terutama bagi para peternak,” harapnya.

Seperti pada usaha peternakan pada umumnya, Edy mengakui bahwa menjaga kesehatan sapi merupakan tantangan utama. Setiap sapi yang ada di peternakan harus dipantau dengan ketat untuk memastikan kesehatan mereka agar tidak mempengaruhi produksi susu. Untuk itu, tim kesehatan hewan disiapkan untuk melakukan pemeriksaan rutin.

Dalam hal pengolahan susu, UD Saputra Jaya menerapkan proses yang higienis dan efisien. Susu yang diperah langsung dimasukkan ke dalam alat pendingin untuk disterilkan, yang berfungsi membunuh bakteri dan memastikan susu aman untuk konsumsi. Proses ini berlangsung cepat, hanya memakan waktu sekitar 20-30 menit.

Edy optimis bahwa dengan dukungan dan perhatian yang tepat dari pemerintah dan masyarakat, industri susu di Jombang, khususnya di Wonosalam, akan terus berkembang.

Hal ini, nantinya tidak hanya membantu meningkatkan perekonomian lokal, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

 

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait