JOMBANG, KabarJombang.com – Bunga palsu atau yang dikenal dengan artificial, buatan warga Tunggorono, Kabupaten Jombang, menjadi incaran para ibu rumah tangga untuk menghiasi rumahnya.
Dari hasil kreativitas Hajar ini mampu menghasilkan ratusan jenis bunga setiap minggunya, baik itu ukuran kecil sampai besar dengan kisaran tinggi sekitar dua meter.
Di dalam rumahnya berjajar rapi ratusan bunga cantik memikat mata, siapa yang tidak terpikat dengan bunga hias berbagai warna yang dapat mempercantik bangunan rumah anda.
“Sejak 2015 awal mula merintis sebagai pengrajin bunga. Dulu ikut bapak saya kemudian disuruh buka usaha sendiri. Awal belajar itu tidak langsung bunga, mulai dari pot atau vas, baru akhirnya merangkai bunga,” katanya pada kabarjombang.com, Senin (1/3/2021).
Bunga cantik yang dirangkai olehnya itu berbahan dasar kain dengan pewarnaan yang menarik. Sementara batang atau pohon dari artificial ini terbuat dari akar pohon hutan serta kayu pohon teh asli dari Malang.
Bak menyerupai asli baik bunga dan pohon buatan Hajar, diperlukan keuletan dan kreativitas tingkat tinggi. Dirinya dituntut inovatif untuk menghasilkan beberapa jenis bunga yang cantik. Walupun awal-awal merangkai bunga hias ini berawal dari iseng dan saat ini berkembang menjadi pekerjaan sehari-hari.
“Akar pohon maupun batang teh ini sebelumnya harus dirangkai sedemikian rupa biar menyerupai aslinya. Kemudian melalui proses pewarnaan, sedangkan rangkaian bunga harus telaten karena satu-satu proses pembuatannya. Kemudian disambung putik, bunga, daun, dan tangkai,” jelas perempuan usia 30 tahun ini.
Tak disangka rangkaian artificial atau bunga palsu buatannya tembus hingga luar Jawa meliputi Pulau Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Tembusnya hingga pasar nasional ini berawal dari postingan promosi diakun facebook milik Hajar.
“Kalau pengiriman luar Jawa yang paling laku itu vas sama pohon, dibandingkan bunga karena banyak yang bisa merangkai sendiri. Kalau untuk kelebihan, kualitas barang ditempat saya terjamin, kulaitasnya bagus , tahan air dan kuat,” katanya.
Harga bunga cantik menyerupai aslinya itu dibandrol mulai dari Rp 10 ribu sampai 400 ribu. Rata-rata bunga hias diatas meja seharga Rp 25 – 50 ribu.
Sedangkan harga pot paling murah dibandrol Rp 4 ribu ukuran mini, paling mahal Rp 85 ribu ukuran besar. Bunga paling laku dipasaran antara lain bunga akar dan juga bunga cakar.
“Kirim ke luar pulau biasanya borongan, sekitar 200 sampai 300 buah. Masa pandemi tidak berdampak sama sekali, malah meningkat. Penjualan seminggu bisa sampai 20 – 30 juta, labanya lumayan banyak, untungnya berkisar Rp 10 juta,” tambahnya.
Bunga artificial yang dibuatnya antara lain : Bunga matahari, janda bolong dan aglonema. Ketiga jenis bunga ini akhir-akhir menjadi incaran kaum wanita.