MOJOAGUNG, KabarJombang.com – Memasuki bulan Suro, pencuci pusaka diserbu kolektor pusaka. Pasalnya, pencuci pusaka (Tukang Mranggi) dimintai tolong untuk menyuci pusaka keris maupun tombak.
Penyedia jasa pelayananan pencucian pusaka ini pasar Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Dalam pasar tersebut, juga banyak dijumpai penjual aneka pusaka dan tombak dan barang antik lainnya.
Adalah Sudahri (51 ) dan istrinya Sujini (49 ) tukang mranggi (pencuci pusaka) di pasar Mojotrisno. Pasangan suami istri ini Sabtu (22/8/2020) nampak sibuk membersihkan aneka jenis pusaka.
Dengan tangannya yang terampil, pasutri ini mencuci pusaka berbagai macam. Diantaranya, keris, tombak/ patrem, dan pedang milik kolektor.
“Memasuki bulan Suro ini banyak para kolektor maupun masyarakat yang mempunyai pusaka peninggalan datang kesini menyucikan pusakanya,”ujar Sudahri, pria asal Sumenep, Madura, Sabtu (22/8/2020).
Lebih lanjut pria yang sudah menekuni jasa pencucian pusaka sejak masih bujang ini mengaku, dalam hari-hari biasa dirinya hanya menyuci sekitar 15 pusaka.
“Namun memasuki bulan Suro naik berlipat-lipat, kadang bisa melayani 50 pusaka yang harus saya cuci, dalam sehari, “jelasnya.
Meski banyak kolektor yang membutuhkan jasanya, namun sudahri tidak berani mematok harga tinggi.
“Standar saja dengan tarif Rp 40 ribu hingga Rp 150 ribu, tergantung panjang pendek dan jenis pusaka, “ujarnya.
Sudahri menambahkan, dia telah menjadi jujugan para kolektor dari berbagai kota, dan status sosial mulai dari masyarakat biasa maupun pejabat.