Keterbatasan Fisik Tidak Menghalangi Sukardi Perak Jombang, Terus Bekarya Hasilkan Cuan

Sukardi di tengah keterbatasan fisiknya, ia masih mampu bekarya dan menghasilkan cuan (Kevin Nizar).
  • Whatsapp

PERAK, KabarJombang.com – Di tengah keterbatasan fisiknya, Sukardi, seorang penyandang disabilitas asal Sukorejo, Perak , Jombang. Menunjukkan semangat pantang menyerah yang patut diacungi jempol. Ia mampu berkarya di atas kursi rodanya dengan menghasilkan mainan tradisional berbahan bambu.

Kecelakaan kerja di Kalimantan beberapa tahun silam merenggut kemampuan Sukardi untuk berjalan. Namun, keterbatasan fisik tak mematahkan semangatnya. Sejak tahun 2019, ia beralih profesi menjadi pengrajin mainan anak dan souvenir dari bambu.

Baca Juga

“Awalnya karena kecelakaan kerja di Kalimantan. Kaki saya tidak bisa berfungsi lagi,” tutur Sukardi saat ditemui di rumahnya di Dusun Sukorejo, Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Jombang, Selasa (23/7/2024).

Di atas kursi rodanya, Sukardi dengan cekatan memahat bambu, mengubahnya menjadi berbagai kreasi mainan yang menarik. Becak, mobil-mobilan, vespa, sepeda, orang berlari, pesawat, etek-etek, yoyo, dan masih banyak lagi.

Pria berusia 39 tahun ini memiliki ketekunan dan keuletan, pasalnya setiap mainan dibuat Sukardi dengan detail dan ketelitian yang tinggi. Mainan tradisional berbahan bambu yang dibuatnya tak hanya indah, tetapi juga sarat makna.

“Ini bagian dari upaya saya untuk menjaga budaya dan tradisi. Saya juga ingin anak-anak sekarang tidak hanya bermain gadget, tapi juga bisa bermain dengan mainan tradisional,” ungkap Sukardi penuh semangat.

Proses pembuatan mainan bambu ini tak mudah. Sukardi harus melewati beberapa tahap, mulai dari menggergaji, memotong, hingga menghaluskan bambu. Ketelatenan dan ketelitian menjadi kunci utama dalam menghasilkan mainan yang berkualitas.

Kemudian Sukardi menjual mainan tradisional buatannya tersebut dengan harga yang bervariasi. Mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 180.000.

Hasil karyanya tak hanya dinikmati anak-anak di Jombang, tetapi juga telah menjangkau pembeli di berbagai daerah melalui platform belanja online.

“Untuk mainan kecil, sehari bisa laku 5 biji. Kalau yang ukuran sedang, 7 biji. Sedangkan untuk ukuran yang besar 2-3 hari, bisa terjual 4 biji,” terangnya.

Dari hasil penjualan mainan tersebut, Sukardi bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 2-Rp3 juta per bulan. Penghasilan ini menjadi sumber utama nafkah bagi Sukardi dan keluarganya.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait