Terenyuh, Ibu Ini Kunjungi Bocah Penderita Gagal Ginjal Stadium 5 di Bareng Jombang

Evi Mufidah (40) saat memberikan bantuan untuk pengobatan Arva, bocah penderita gagal ginjal stadium 5 di rumahnya, Dusun Banyuurip, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Jombang.
  • Whatsapp

BARENG, KabarJombang.com – Tergerak hati pasca membaca berita KabarJombang.com berjudul “Derita Gagal Ginjal Stadium 5, Bocah Asal Bareng Jombang Tiap Berobat ke Surabaya Dibonceng Motor”, Evi Mufidah (40) seorang pengusaha asal Peterongan, Kabupaten Jombang, langsung mengunjungi rumah Arva Ferdiansyah (9).

Evi, sapaan akrabnya, tiba di kediaman bocah malang penderita sakit gagal ginjal sejak 2 tahun lalu di Dusun Banyuurip, Desa Mundusewu, Kabupaten Jombang ini, hanya bersama suami dan satu pengemudi, Kamis (15/10/2020) sekitar pukul 10.30 WIB.

Baca Juga

Ia mengaku terenyuh dan prihatin atas penyakit yang diderita Arva Ferdiansyah yang masih duduk di kelas 2 SD itu. “Seharusnya di usia seperti ini, layaknya anak-anak, bermain dengan keceriaan, tapi berbeda dengan Arva yang harus berjuang melawan sakitnya,” ungkap Evi yang memiliki lembaga sosial ini.

Di rumah sederhana berdinding tembok batako belum diplester serta lantai yang masih berupa tanah itu, Evi Mufidah berbincang langsung dengan orangtua Arva, yakni Sukamto (46) dan Sri Agustina (40).

Di sela-sela pembicaraan, Evi juga dipersilakan melihat langsung kondisi Arva perutnya terpasang selang berisi cairan CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Pialysis) atau alat cuci darah. Hanya saja, Evi seketika itu langsung meminta menutup baju Arva saat dibuka oleh bapaknya, karena tak tega.

“Melihat kondisi bocah ini, saya berharap ada tangan tangan dermawan lain yang juga peduli kepada sesama. Terutama dukungan pemerintah, harusnya ada,” tutur Evi.

Sementara, Sukamto menceritakan bagaimana awal sakit yang diderita anak kembarnya itu. Dimulai dari kejang-kejang hingga akhirnya didiagnosa mengalami gagal ginjal stadium 5. Tak lama berselang, kembaran Arva juga mengalami sakit yang sama. Namun, kembaran Arva kemudian dipisah dan diasuh oleh bibinya.

Sukamto pun mengaku, membawa anaknya berobat setiap seminggu sekali menggunakan sepeda motor, bolak-balik Jombang – RS Dr Soetomo Surabaya.

“Tiap hari Senin kontrol ke Dr Soetomo Surabaya. Saya ambil libur kerja. Sebenarnya kontrolnya seminggu dua kali, tapi kondisinya seperti ini, ya tidak memungkinkan,” keluhnya.

Sukamto yang bekerja serabutan, saat ini berjuang sekuat tenaga demi perawatan anaknya. Selama ini, dirinya mengaku tidak pernah tersentuh bantuan program sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau BPNT atau lainnya. Padahal, kondisi sulit dan himpitan ekonomi kerap menghantuinya. Hanya saja, selama pandemi Covid-19 ini, ia mendapat bantuan dari desanya.

“Sebelumnya memang kita nggak pernah dapat bantuan pemerintah. Baik sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH) ataupun dukungan untuk Arva. Tak pernah tersentuh. Tapi kalau bantuan selama pandemi Covid-19, kami mendapatkan,” imbuhnya.

Kedua orangtua Arva berharap supaya anaknya segera sembuh dan pulih. Tentunya, agar bias beraktivitas seperti sediakala dan seperti anak-anak sebaya lainnya.

“Harapan saya dan kami selalu berdoa, semoga anak saya, baik Arva maupun Arvel, diberikan kesembuhan. Kami sekeluarga juga berdoa agar ibu dan bapak yang sudah membantu kami ini, selalu diberi kesehatan dan dilapangkan rezekinya,” pungkasnya.

Baca Sebelumnya: Derita Gagal Ginjal Stadium 5, Bocah Asal Bareng Jombang Tiap Berobat ke Surabaya Dibonceng Motor

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait