Tak Keluar Air Sejak Dibangun

Sumur Bor Gunakan Anggaran Ratusan Juta Rupiah di Bareng Jombang Mangkrak

Sumur bor di Desa Bareng, Kecamatan Breng, Jombang yang sejak dibangun hingga sekarang mangkrak tak berfungsi. (Slamet Wiyoto).
  • Whatsapp

BARENG, KabarJombang.com –  Sumur bor di Desa Bareng, Kecamatan Bareng, Jombang tak dapat difungsikan petani setempat. Sumur bor tersebut dibangun sejak 2021 oleh Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2021 sebesar Rp 250 juta.

Dari pantaun KabarJombang.com di lokasi Selasa (3/10/2023), sumur bor yang tidak berfungsi dan mangkrak di beberapa titik bangunan sudah ada yang retak, pipa banyak yang sudah copot tidak terurus bak penampung air kosong tidak ada airnya sama sekali.

Baca Juga

Menurut salah satu petani berinisial PA, sejak dibangunya sumur bor oleh tim Pelaksana Kelompok Tani (Poktan) Banjarsari, Desa Bareng tahun 2021 hingga saat ini, sumur itu tidak ada manfaat sama sekali bagi petani setempat.

PA mengaku sangat kecewa dengan adanya sumur bor tersebut. Pasalnya, sejak membangun tidak keluar air, serta pembangunannya  juga tidak melibatkan petani sama sekali.

“Kami petani tidak pernah merasa disenggol Poktan masalah pembangunan sumur bor itu.  Jangankan diajak rembuk, yang memilik sawah yang ditempati sumur dan tandon itupun juga tidak dimintai izin. Jadi tahu-tahu ada dan tidak keluar air sejak bangun 2021 hingga saat ini,”ujar PA yang enggan disebut namannya dengan jelas itu.

Lebih lanjut PA mengatakan, untuk saat ini para petani Banjarsari sangat berharap sumur bor yang dibangun menghabiskan anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang itu dapat digunakan untuk mengaliri sawah-sawah mereka. Pasalnya, kebutuhan air untuk pengairan sawah itu sangat penting dan sangat dibutuhkan petani setempat.

“Ya kita khususnya petani sangat butuh sumur bor itu, bila berfungsi ya alhamdulillah, sementara kita kan beli air dari Wonosalam untuk mengairi sawah-sawah kami yang luasnya kisaran 46 hektar,” tutupnya.

Hal yang sama juga dikatakan petani Solikan, dikatakan  semenjak dibangun hinngga selesai belum bisa digunakan dan belum diserah terimakan ke para petani.

”Sempat pada waktu kumpulan sudah disampaiakan untuk segera difungsikan. Namun sampai saat in  juga tidak ditindak lanjuti. Setahu saya yang nangani pekerjaan proyek tersebut pak Sukri dan Aspandi,” terangnya pada KabarJombang.com Selasa (3/10/2023)

Terpisah Sukri saat di hubungi lewat via telpon dan WhatsApp tidak ada jawaban. Sampai berita ini ditulis wartawan KabarJombang.com masih berupaya konfirmasi ke pihak Pemerintahan Desa dan Dinas Pertanian Kabupaten Jombang.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait