Ekskavasi Situs Mbah Blawu Jombang, Makam Bakal Dipindahkan?

Ekskavasi situs Mbah Blawu di Desa Sukosari Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. KabarJombang.com/Anggit Puji Widodo/
Ekskavasi situs Mbah Blawu di Desa Sukosari Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. KabarJombang.com/Anggit Puji Widodo/
  • Whatsapp

JOGOROTO, KabarJombang.com – Teras makam di area situs Mbah Blawu Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Jombang aka dibongkar guna keperluan ekskavasi.

Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim, Pahadi mengatakan nantinya area makan akan menjadi salah satu bagian yang akan digali. Namun, hanya pada bagian teras makamnya saja.

Baca Juga

“Untuk makam nanti yang akan dibongkar adalah bagian terasnya saja. Jadi untuk teras makam ini ada yang ukurannya 1,5 meter, 2,5 sampai 3 meter. Kita bongkar nanti ini hanya yang bagian terasnya saja tidak makamnya,” tuturnya, Jumat (14/10/2022).

Meskipun begitu, ia dan timnya akan menyerahkan semua keputusan tersebut kepada Pemerintah Daerah dan Desa setempat, terkait pembongkaran teras makam tersebut.

“Untuk makamnya apakah akan dibongkar, itu kita serahkan kembali ke pemerintah daerah dan desa di konsolidasikan, jika memang nantinya masyarakat menghendaki, entah makam itu nanti dipindahkan atau sebagainya kita mengikuti hasil kajian itu saja,” ujar Pahadi.

Sebelumnya, saat dimulainya ekskavasi tahap kedua situs Mbah Blawu, tim menemukan umpak batu.

“Titik selanjutnya yang dilakukan penggalian adalah titik yang diduga sebelumnya adalah posisi Yoni yang posisinya berada sekitar 4 meter dari sisi terluar di sisi timur. Dan ternyata sampai hari ketiga ekskavasi tahap dua ini, dari empat kotak yang sudah kita gali itu bukan merupakan Yoni, melainkan umpak batu,” kata Pahadi.

Pahadi melanjutkan, umpak batu biasanya disebut sebagai penyangga tiang. Jika diibaratkan, umpak baru ini merupakan penyangga dari atap sebuah bangunan.

“Jadi ada bangunan, terus ada umpak, diatasnya umpak itu ada tiang yang umumnya itu 4 sisi atau sudut nanti dia membentuk garis atap itu,” tuturnya.

Sementara ini, masih kata Pahadi, umpak batu yang ditemukan baru satu yang dimensinya sekitar 81×81 sentimeter. Untuk jumlah umpak batu secara keseluruhan, ia belum berani memastikan. Namun, umumnya jika ada satu umpak batu maka akan ada struktur yang sama.

“Umumnya lebih dari satu. Entah itu 4, 8, maupun 12 dan yang baru tampak saat ini baru satu umpak batu saja,” ujarnya.

Menurutnya, umpak batu ini sejatinya sudah ada sejak hari pertama proses ekskavasi tahap kedua. Dikatakannya, sebelum timbul limbah, umpak batu itu sebenarnya sudah tampak. Hanya saja memang tidak terlihat penuh dan baru digali lagi.

“Karena sudah terlalu lama tertimbun oleh limbah sehingga kita buka sekitar 50 sentimeter tanah itu sudah bisa terlihat penuh,” tegasnya.

Sementara itu, untuk tahap kedua proses ekskavasi ini lebih lama dari tahap pertama, yakni 12 hari dimulai pada hari Senin tanggal 10 sampai 21 Oktober 2022. Target penggalian juga masih sama seperti pada tahap pertama yakni melanjutkan penggalian struktur candi yang ada di situ Mbah Blawu ini.

“Khususnya di sisi barat dan sisi Utara, kalau sisi selatan dan timur sudah terbuka pada tahap ekskavasi pertama, untuk yang kedua ini kita mengejar penggalian di sisi barat dan Utara,” tutur Pahadi memungkasi.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait