Siswi SMKN 2 Jombang Sumbang Medali Emas di Kejurnas Karate

Dian Widhiayuningsih mengalungkan medali emas dan menunjukkan piagam penghargaan Juara 1 di Kejurnas Karate Jombang Open 2015.
  • Whatsapp

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Menoreh sebuah prestasi kerapkali diawali dari sekedar hobi, meski hobinya terbilang unik bagi kebanyakan kaum perempuan. Hal itu dibuktikan Dian Widhiayuningsih (15), puteri sulung pasangan Purwanto (45) dan Siti Wahyuni (34), warga Perumahan PNS Dayu, Tunggorono, Kec./Kabupaten Jombang.

Siswi kelas X SMKN 2 Jombang ini berhasil menyabet juara 1 sekaligus menyumbang jumlah perolehan medali emas dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Karate Jombang Open 2015, yang dihelat tanggal 16-18 Oktober 2015 kemarin. Dalam kejurnas yang dihadiri 900 karateka ini, Dian Widhiayuningsih adalah salah satu diantara 150 karateka yang diterjunkan di bawah bendera Institut Karate-Do Nasional (Inkanas) Jatim, dibawah guru Sensai Kwat.

Baca Juga

Dian –begitu ia biasa disapa- juga menjadi salah satu dari 58 karateka kota santri yang memperkuat tim Inkanas Jatim, dan sebelumnya disaring melalui Jombang Karate Club di Dojo Mahameru, Jl Anggrek Jombang.

Inkanas Jatim memuncaki klasemen akhir sekaligus meraih trophy Juara Umum Kejurnas Karate Jombang Open 2015 dengan mengoleksi 68 medali. Dengan rincian 14 medali emas, 13 perak dan 39 perunggu.

Sedangkan kategori yang dipertandingkan dalam turnamen yang memperebutkan 3 (tiga) piala, diantaranya Piala Bupati yang ke XIII, Piala Jendral (Purn) Widjojo Soejono ke VIII dan Piala Gubernur Jawa Timur yang ke XI ini adalah Pra Pemula (7-11 Tahun), Pemula (12-13 Tahun), Cadet (14-15 Tahun), Junior (16-17 Tahun), Under 22 Tahun dan Best of The Best.

Dian menambah koleksi medali emas Inkanas Jatim pada Kumite Perorangan +54 kg Cadet Puteri. “Lawan yang tangguh saat itu adalah dari karateka Unair. Alhamdulillah, saya berhasil juara 1” kata karateka bersabuk hijau ini kepada KabarJombang.com di kediamannya, Senin (19/10/2015).

Meraih juara 1 dalam Kejurnas, kata Dian, memang tak mudah. Perlu latihan kontinyu dan keseriusan. Berkat ketekunannya itulah, tak heran jika ia langganan juara dalam berbagai turnamen. Ia juga menyayangkan jika dirinya masih bersabuk hijau lantaran jarang mengikuti ujian kenaikan tingkat. “Hanya bisa latihan, latihan dan latihan. Kadang saat ujian kenaikan tingkat berbenturan dengan kegiatan sekolah,” papar gadis kelahiran tahun 2000 ini.

Dia menceritakan asal mula berkecimpung pada olahraga ketangkasan ini. Ia mengawali ketertarikannya saat ia masih duduk di kelas 4 Sekolah Dasar. Itupun ditunjuk oleh gurunya kala itu. “Awalnya saya sekedar ingin mempelajari. Tapi selang beberapa lama ikut latihan saya merasa nyaman, akhirnya olahraga ini menjadi hobi saya. Entah mengapa guru saya saat itu menyuruh saya ikut karate,” katanya.

Disinggung antara hobi dan jurusan sekolah yang dipilihnya begitu berbeda, Dian mengatakan jika ekstrakurikuler yang dilakoninya itu penuh tantangan, perjuangan, dan kedisiplinan. “Karate banyak keterkaitannya dengan pembentukan mental. Tidak masalah berbeda antara hobi dan jurusan yang saya tempuh di sekolah, selama tidak mengganggu belajar,” jawab pelajar jurusan tata busana di SMKN 2 ini.

Sementara Siti Wahyuni, ibu Dian, hanya mendukung apa yang puteri sulungnya lakukan. Ia juga mengaku bersyukur atas raihan prestasi puterinya ini. “Sebagai orang tua, kami mendukung asalkan positif. Biasanya hanya juara 2 atau 3, tapi Alhamdulillah pada Kejurnas kali ini juara 1,” katanya sambil mengaku jarang mendampingi puterinya saat berlomba, karena tidak tega. (rief)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait